Penguasa
Pemeran:
-
Ivank Aburame -
Yenni Indahyani
-
Iwan Robby -
Sullivan
-
Irwan Effendy -
Reymondo
- FI
rmansyah -
Ade
-
Agil Satria -Dika
-
Imam -Rezky
Pada waktu hujan matahari menyengat kota Majene, Jam
9.00 Pagi sudah terasa Ospek Di salah satu SMA negeri di Majene serasa neraka
yang membakar bagi peserta,maupun panitia.
“Hey kau!, jalan kongkok kemari !” teriak seorang
senior cewek kepada peserta Ospek berbaju kuning.”Ia Kamu !”.
Dengan cepat peserta Ospek itu jalan Jongkok ke
arahnya.”Siap senior”
Akhirnya peserta
itupun sampai ke Senior cewek
tersebut.”Berdiri,nama kamu siapa?”.
Dengan cepat
Peserta Ospek Itu menjawab.”Siap,Ivank Aburame”.
“Oh Ini yang
namanya Ivank,hari pertama Pra-ospek kemarin bikin ricuh”.kata si senior sambil
memutari Ivank yang sedang berdiri siap.”berani yah melawan senior!”
Kemudian Ivank
berhenti siap dan berbalik ke arah sang senior.”Hmmmm..”
“Apa?,mau
melawan?”.kata sang senior dengan sedikit mundurkan langkahnya
Kemudian Ivank
menajawab.“Ada apa senior?” memajukan langkahnya kea rah
seniornya.”Kenapa?,cuma teriak yang kamu bisa”.kemudian Ivank mendorongnya dan
kemudian berbalik meningggalkannya.
Merasa di remehkan
kemudian si senior ini berteriak kea rah Ivank yang meninggalkannya.”hey anak
baru!, kamu belum tahu yah siapa saya! Biarkau cowok saya nggak takut”.
Serentak teriakan sang senior menjadi
pusat perhatian orang-orang di
sekitarnya, senior-senior yang tengah
membimbing peserta di dalam kelasnya masing-masing keluar.”Ada apa Yen?”.tanya
seorang senior yang menghampiri senior cewek ini, ternyata nama cewek ini
adalah Yenni.
“Ah itu yang anak
baru yang rebut kemarin cari masalah!”jawab Yenni,dan ketika yenni menunjuk kea
rah Ivank yang berjalan kemudian tiba-tiba menghilang.”Saialan Tuh anak!”
Rupanya Ivan
bergegas lari setelah mendengar teriakan Senior Yenni,Akhirnya Ivank sampai di
dalam kamar mandi cowok sekolah,di sana Ada seorang cowok nampaknya juga peserta Ospek,cowok itu
memakai kaos Merah.”hey”.kata Ivank mendekati lelaki itu.
“iya?”.jawab
lelaki itu smbil mengeluarkan sebungkus rokok di saku
celananya”ini?”.menyodorkan rokoknya ke Ivank.
Kemudian Ivank
menjawab.“Nggak ah”
“kenapa?”.kembali
Cowok kaos merah itu bertanya.”Percuma kau berantem sama senior kemarin”.katanya
lagi sambil membakar dan menghisap sebatang rokoknya
“eh kurang ajar!”seketika
emosi Ivan naik ingin menghajar lelaki itu.
Kemudian dengan
sigap lelaki itu menahan ivan dan berkata.“saya tak mesti harus menunjukkan
kejantantanan disini”
“saya juga nggak
mesti nunjukkin kalau saya perokok berat di sekolah gue”jawabnya sambil
melepaskan diri dari lelaki itu.kemudian Ivan menatap papan nama si cowok
itu.”Oh Iwan Robby,okey Iwana tau pun Robby terserah siapapun namamu ini belum
selesai”.katanya sambil melambaikan tangannya dan menuju ke pintu keluar.
Belum sempatnya Ivan
mendorong pintu keluar kekamar mandi tiba-tiba dengan sekuat tenaga Iwan
memukulnya daribelakang, hasil dari benturan mereka membuat pintu kamar mandi
cowok menjadi rusak
“beraninya kau yah”kata
Iwan sambil menginjak tubuh Ivan yang terjatuh.
Kemudian Ivan
menahan kaki Iwan dan menariknya hingga terjatuh,Ivan berdiri dan ingin
mematahkan leher Iwan.tapi tiba-tiba ada suara lantang menegur mereka.
“kalian
berhenti!”.suara itu adalah langsung dari kepala sekolah.a.”hey jagoan,kemari
semua!”.
Kemudian salah seorang guru melalaikan mereka dan membawanya keruang
kepala sekolah dan diberi hukuman.”Kalian pilih mana,di beri surat panggilan
keorang tua kalian atau hukuman lain?”.kepala sekolah bertanya kepada mereka
berdua.
“Hukuman lain
pak”.jawab mereka serentak,kemudian mereka saling tatap muka,dan menundukkan
kembali kepala mereka.
Kemudian sang
kepala sekolah kembali berkata“jadi begitu?,baiklah,hukuman kalian akan di
tentukan usai ospek nanti jadi nikmatilah Ospek kalian terlebih dahulu”.setelah
itu merekapun diizinkan kembali ke ruangannya masing-masing.”Ingat saya tidak
ingin kalian buat onar lagi mengerti !”.tambah sang kepala sekolah itu lagi.
Iwan kembali
keruangannya,kecuali Ivank yang rupanya menuju loteng bagian atas sekolah,Terik
panas matahari Ivank tidak peduli dia menyandarkan di dinding dan menyalakan
sebatang rokok miliknya,berjalan hingga kepinggir bangunan dan menatap
kejalan,Heningnya lantai atas dan tiupan angin yang panas akan adanya
matahari,betul-betul di nikmati Ivank.
“Awas Jatuh anak muda !”.terdengar suara lantang dari
belakang,rupanya suara sapaan itu mengusik ketenangan Ivank yang tengah asyik
menikmati rokoknya yang tinggal sebatang.”hey berbaliklah sedkit”.kata Suara
lantang itu lagi.
Kemudian Ivank berbalik,terlihat sesosok laki-laki
yang kelihatannya juga peserta Ospek juga,lelaki itu memakai kaos warnah
Hitam.”Hey,kau peserta Ospek juga yah?”.
“yah,nampaknya kita sama suka ketenangan”.kata lelaki
itu sambil mendekati Ivank.”Ayolah jangan kaku mari kita nikmati rokok
bersama-sama”.katanya tersenyum sambil merangkul pundaknya dan mengajaknya
duduk melantai.
“Hmmm..”Ivank cueknya.
Sambil tersenyum lelaki itu menyalakan rokoknya yang
juga tinggal sebatang.”namaku Irwan,Irwan Effendy”.
“Ivank Aburame”.balas Ivank.”kau,Asli mana?”.dengan
masih menggunakan nada yang cuek
Irwan menjawab Sambil membuang bungkus rokoknya
kebawah.“saya asli Majene sih,kalau kamu?”.
“Majene Juga”.jawabnya Ivank singkat.
Irwan mencoba mencairkan suasana dan segera mencari
pembahasan.“hey suka main band nggak?,kalau dulu Di SMP saya suka main di
festival-festival loh”.
“Oh yah?,saya sih suka musik tapi nggak tahu saya main
music apapun”.jawab Ivank mulai tertarik dengan membahasan.
“yah,kalau begitu,ntar ku ajarin deh main gitar,abis
Cuma itu yang saya tahu heheheheehehe”.katanya Irwan lagi.
Sambil tersenyum Ivank berkata.”Yah terserah,kalau mau
ajarin silahkan”.
Rupanya Ivank dan Irwan cocok dan dapat menjadi teman
akrab dalam hitungan menit.”Yuk kita balik ke kelas udah setengah jam kita
keluar”.kata Ivank.
“iya yah,yuk balik”sambung Irwan sambil berdiri.
Sambil menyambung cerita mereka yang seru mereka pun
turun dari tangga,hamper menghabisi anak tangga yang tersisa di lantai dua menuju
lantai satu tiba-tiba Ivank menghentikan langkahnya,Irwan tak menyadari itu
Irwab menyangka Ivank terus berrada di sampingnya,hingga di depan Irwan muncul
sosok yang tinggi besar berpakaian satpam sambil membawa bungkus rokok.”kau
yang punya yah?”.kata satpam itu sambil memperlihatkan bungkus rokoknya.
Rupanya Irwan tanpa menyadari bahwa tempat rokoknya yang di buang dari atas
loteng mengenai kepala satpam itu
“Hmmm”.Irwan menyadari bahwa ivank tak lagi di
sampingnya kemudian berbalik,matanya mencari Ivank tapi tak ada.
Apa boleh buat Irwan sudah terlambat tangannnya sudah
di tangkap oleh satpam yang besar itu.”melanggar aturan sekolah ayo ikut
nak”.kata stpam itu. Kemaudian Irwandi seret ke ruang kepala sekolah sedangkan
Ivank merunduk dan bersembunyi di balik didnding tangga, Tak sampai di situ
ivank bergegas mencuci mukanya ke kamar mandi. Tanpa di Ivank sadari senior
Yenni mengikutinya dari belakang
Di kamar mandi usai mencuci mukanya yang memar karena
pukulan dari Iwan,kemudian Ivank
bercermin,dan muncullah sosok dari pantulan cermin itu Yenni. Ivank terkejut
dingin.”hey ada apa?”. Tanya Ivank sambil kembali membasahai kedua tangannya.
Kemudian Yenni dengan langkah santai mendekati Ivank.
“Ivank,PraOspek berkelahi dengan senior,dan hari pertama Ospek berkelahi dengan
sesame Siswa baru, pelanggaran yang luarbiasa”.
Belum habis langkah Yenni menuju Ivank kemudian Ivank
berbalik dan berkata.”Anda juga punya kesalahan yang memalukan”.
Rupanya perkataan itu membuat Yenni naik darah dan
melayangkan tamparan ke pipi kiri Ivank.”Dasar anak ingusan !,kau Itu juniorku
harusnya harmati saya sebagai seniormu”.sambil menamparnya sekalilagi.”Dasar
kau! Emang etika kamu dimana !”.
Untuk yang ketiga kalinya Yenni menamparnya tapi sudah
tak bisa, telapak tangan Yenni yang sudah setengah jalan menuju pipi kiriIvank
ternyata sudah di Tangkap oleh Ivank.”kau piker siapa seenaknya menampar,orang
tua ku saja tak pernah menamparku seperti itu”.Mendengar perkataannya Yenni
ketakutan nyalinya menciut, apa lagi di tambah ekspresi wajah Ivank yang sangat
datar yenni mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Ivank tapi tak bisa.
“kenapa?,takut?”.kata Ivank sambil mendekatkan
wajahnya kewajah Yenni.”Ingat, Ini yang terakhir kau Seniorku Yenni mencampuri
urusanku !.Bila kau mencampuri ku lagi, siap-siap saja,kau akan menjadi cewek yang pertama kali aku hajar”.
Kemudian Ivank melepaska dekapannya kemudian berbalik
kea rah pintu keluar,Yenni hanya bisa diam melihat Ivank dengan wajah yang
kesal.”Oh ya”. Kemudian Ivank berbalik lagi.”Kamu tahu nggak hari ini
pelanggaran mu apa?”.Yenni hanya terdiam tak bisa menjawab pertanyaan
Ivank.”Kamu masuk kamar mandi cowok”.tambah Ivank lagi. Menyadari hal itu
dengan wajah yang memerah Yenni pun bergegas berlari keluar meninggalkan ivank.
Di tempat lain yaitu di salah satu ruangan para
peserta Ospek danpara senior berada, Iwan masih menyimpan dendam pada Ivank
yang telah membuatnya terjerat masalah dihari pertamanya Ospek.”Sialan kau
Ivank”. Katanya dalam hati. Saking fokusnya dengan dendamnya pada Ivank,Iwan
sudah tidak menyadari bahwa dia di panggil-panggil oleh salah seorang senior di
dalam ruangannya.
“iwan Robby !”.Teriakan seorang senior laki-laki
membuat ruangan menjadi hening.”hey kau kemari!”.
Teriakan senior itu membuat Iwan tersadar dan menarik
nafasnya dan menghembuskannya dengan kencang,lalu dia pun berdiri dan berjalan
menuju senior laki-laki itu
“hey cepat anak baru,kau piker aku takut denganmu,baru
bikin rebut sedikit saja,sudah belagak preman!”. Kata senior laki-laki itu
dengan menampakkan wajah garangya.
Hal itu membuat Iwan tersinggung dan semakin emosi
melihat tingkah sang seniornya.”kau yang hancur pertama kali”.katanya dengan
nada pelan. kemudian Iwan mengambil
ancang-ancang dan segera berlari menuju senior yang tengah jengkel kepadanya
dean melancarkan lututnya kewajah sang senior dan..”Buuukkk”. suara benturan
lutut ivank kea rah sang senior yang amat keras telah terjadi.
Sang seniorpun terjatuh,Iwan pun menarik kerah leher
sang senior dan menghajarnya lagi.”kau pikirkau siapa hah?,berani berteriak
padaku”.ketika Ingin melanjutkan pukulannya lagi Iwan pun di hadang para senior
dan menghentikan Iwan yang tengah emosi.”hari pertama ini bukan saya yang harus
menjaga sikap,tapi kau dan semua para senior”.katanya sambil menjuk para
senior.
Iwanpun tak tahan di dalam ruangan itu dan segera mengambil tasnya dan
kemudian pergi dan berkata.”Kelak yang akan memegang kekuasaan di sekolah ini
adalah aku, Iwan Roby”.
Senior yang di pukuli Iwan tadi ingin mengejarnya
tetapi di halangi oleh teman-temannya para senior yang lain.
Kemudian Iwan yang ingin meninggalkan sekolah dengan
memanjat pagar belakang sekolah sempat berpapasan dengan Ivank.”Ini belum
selesai baju kuning”.katanya Iwan sambil menabrak bahu Ivank. Ivank pun hanya bisa tersenyum dan menunduk
kemudian berkata.”Aku siap kapan saja anak baju Merah !”.
Pukul 14.00 bel
berbuji tanda berakhirnya hari pertama Ospek,Panas matahari dan aspal hitam
yang seakan mendidih tak membuat Ivank terhenti tuk pulang dengan berjalan
kaki.
“wey bos”.tiba-tiba Iwan dengan mengendarai
motornya datang menghampiri Ivank.”Kua
antar pulang”.
Ivank pun menatap langit yang masih terasa hawa panas
yang di lancarkan si raja siang padanya.”yakin?”.
“Ya iyalah bro,cepetan panas broo”.Jawab Irwan sambil
menampakkan ekspresi kepanasan.
Ivank pun naik ke motor Irwan dan mereka pun
berangkat,sesampainya di rmh,Ivank pun berbaring sambil membayangkan kembali
apa yang terjadi di hari pertamanya saat Ospek, tampa terasa Ivank pun tertidur
pulas di kamar mungilnya itu.
Sedang di tempat yang berbeda Irwan yang setelah
pulang sekolah langsung menuju ketempat kerja bapaknya di pasar yang menjadi
kuli angkat barang berat di sana,sedangkan Iwan di kamar kostnya tengah
menyusun rencana untuk menguasai sekolahnya.
Keesokan hrinya,di sekolah jam 10.30 WITA waktu
istrahat di tempat duduk di pinggir lapangan Ivank sendiri duduk tengah
mengamati beberapa peserta Ospek yang tengah di hokum oleh para senior-senior.
“hey boy”. Tiba-tiba irwan datang kemudian duduk di
samping Ivank.”Mau coklat?”.katanya lagi sambil menawarkan beberapa coklat yang
ada di kedua tangannya.
“Boleh”.jawab Ivank singkat sambil mengambilcoklat
yang di tawarkan Irwan.
“hey tau nggak,yang di sana itu?”. Tanya Irwan kepada
ivank sambil menunjuk salah satu senior yang paling galak.
Kemudian ivank menjawab.”emang siapa?”.
“Dia itu Raymond,anak keapal sekolah kita,jadi kalau
kamu dendam sama kepala sekolah,hajar saja anak itu”.kata Irwan.
Kemudian sejenak Ivank menatap Raymond dan kembali
menatap Irwan.”ceritakan lagi yang kau tahu tentangnya”.
“Okey”.jawab Irwan.”senior itu meskipun baru kelas dua,dia
itu salah satu dari sekian banyak orang yang di takuti di sekolah ini, kalau
soal bertarung kekuatannya di bawah rata-rata tapi masih di perhitungkan karena
sang bapak merupakan kosong satudi sekolah ini”.
Rupanya percakapan Ivank dan Irwan di dengar oleh Iwan
yang sudah lama berada di belakang mereka.”Jadi itu,anak kepala sekolah yang
jadi jagoan”.
Dengan cueknya Ivank berbalik dan berkata.”hey tukang
nguping sejak kapan kau di situ?”.
Kemudian Iwan berjalan.”tidak ingin rebut denganmu,aku
ingin dia”.katanya sambil berjalan kea rah Reymond.
Dengan cepat Irwan menarik lengan Iwan dan
berkata.”Jika kau berbuat masalah lagi,kau berhadapan dengan ku”.
Kemudian Iwan berbalik kearaah
Irwan.“Silahkan,siapapun siwsa maupun siswi di sini yang ingin
menghalangiku,akan ku habisi”.
Tanpa basa-basi lagi Irwan berkata.“Mau selesaikan ini
sekrang?”
Belum selesai Iwan menjawab kemudian Ivank mendatangi
mereka.”Liat kelapangan, apa yang terjadi pada anak kepala sekolah itu”.
Merekapun mengalihkan pandangan kearah lapangan dan
apa yang terjadi,seorang peserta Ospek sudah menghajar Raymond dengan kekuatan
penuh.”Apa yang terjadi?”.tanya Irwan sambil terheran-heran menyaksikan kejadian
itu.
“A..a..anak itu”.kata Iwan.
Kemudian Ivank tersenyum dan seraya berkata.“Itulah
akibatnya bila senior terlalu
menginjak-injak juniornya”.kemudian Ivank meninggalkan mereka berdua.
Tak lama berselang bel pertanda pulang berbunyi ,Ivank
berdiri di atas loteng sekolah seperti biasa dengan menikmasi sebatang
rokoknya,kenikmatannya terganggu oleh kedatangan iwan.”Hey”.
Ivank pun berbalik.”Ada apa?”
“Hahahahahaha..!”.Iwan tertawa.”apa kau lupa masalahmu
denganku?”.
“oh iya, saya lupa”.jawabnya kepada Iwan sambil
menepuk-nepuk dahinya.”emangnya mau di selesaikan sekrang?”.sekarang Ivank yang
bertanya kembali.
“iya”.jawab Ivank sambil menghajar pipi kirinya
Adu jotos antara Ivank dan Iwan saling
bergantian,tendangan dan siku mereka menyerang satu sama lain,dan tak lupa
dengan tangkisan mereka yangp akurat,sampai saatnya Iwan pun menerima pukulan
yang keras dari Ivank dan terjatuh.
“Hah, kau terjatuh kawan”.kata Ivank sambil mundur
beberapa lagkah.
Kemudian iwan pun bangkit dan kembali
ancang-ancang.”Aku bukan kawanmu !”.
Ketika mereka berdua ingin saling menyerang kembali
tiba Irwan datang dan melontarkan pukulan tangan kanannya pada Iwandan pukulan
tangan kirinya kepada Ivank,Ivank dan Iwan pun terjatuh.
Iwan pun berdiri dan menatap Irwan dengan tajam.“kau perusak
suasana !”.
Kemudian Irwan maju kehadapan Iwan dan berkata.”emang
mau kencan pakai kata suasana”. Irwan menarik kera baju Iwan.
“aku tak ingin rebut denganmu”.katanya sambil
melepaskan diri dari Irwan.”yang ku mau kau”.sambil menunjuk Ivank,kemudian
Iwan pun pergi meninggalkan Mereka berdua dengan meninggalkan pesan.”Jika
kalian berdua ingin menjadi orang yang terkuat di sekolah ini,jadilah lawanku”.
Setelah Iwan pergi Irwanpun menghampiri ivank yang
tengah membersihkan tubuhnya dari debu akibat perkelahiannya tadi.”Hey mau
rokok”.sambil menyalakan sebatang rokok miliknya.
“Dasar perusak suasana !”.kata-kata yang membuat Irwan
terkejut dan tertawa.Kemudian mereka berdua duduk di kursi santai di loteng
sekolah sambil menikmati rokok milik irwan.
“kau tahu anak yang menghajar Raymond tadi?”kembali
Irwan membuka percakapan yang seru.
“Tidak,emang siapa dia?”Ivank berbalik bertanya.
“Dia adalah Imam”. peserta seperti kita juga,catatan
kejahatan emang tidak ada,tapi kalau kau mengganggunya secara terus menerus
maka siap-siaplah kau akan di bunuh oleh macan yang kau bangungkan”.katany
Irwan dalam penjelasannya.
Sejenak Ivank terdiam dan melirik ke atas langit dan
kembali berkata.”jadi,dia adalah mesin pembunuh ?”.
Dengan tersenyum Irwan menjawab.”mungkin iya,dan
mungkin tidak”.
Malampun tiba,pukul 22.10 WITA Ivank mencari
ketenangan di dalam sebuah café tidak jauh dari rumahnya,kemudian datang
sesosok pelayan perempuan yang menawarkan sebuah menu.”Mau pesan apa mas?”.
Sontak nada suara itutidak asing baginya,kemudian
Ivank menatapnya dengan seksama wajah pelayan itu.”kak Yenni?”.
Ternyata pelayan Café itu adalah senior Ivank di
sekolah.”Iya dek,nggak nyangka yah ketemu disini”.jawab Yenni dengan senyum
manisnya.
“Dah lama yah kak kerja disini?”.kembali Ivank
melontarkan pertanyaan.
“iya dek”.jawab kakak senior itu.”maklumlah bantu
orang tua biar nggak terbebani”.
“Hmmm”.balas Ivank sambil menatap ke menu Café
itu.”yaudah Jus Apel saja yah senior hehehe”.
“Oke tunggu yah”.katanya sambil mengedipkan matanya kemudian
pergi, tak lama kemudian pesanannya pun datang di bwakan oleh pelayan yang
lain.
Setelah cukup lama berada di café Akhirnya ivank pun
pulang dengan berjalan kaki,menyusuri heningnya tengah malam,pergantian malam
menjadi hari baru yang masih buta akan tiadanya petunjuk dari raja siang.
Keesokan harinya yaitu hari terakhir Ospek,para
panitia sendang lincah-lincahnya menindas peserta Ospek,minta ini,minta itu
kepada peserta Ospek,semuanya peserta kena kecuali Ivank dan Iwan yang sudah
sangat di segani oleh para senior dan peserta Ospek.
Jenuh dengan kegiatan Ospek Ivank neik ke loteng
sekolah untuk menyendiri,rupanya terlebih dahulu Iwan sudah berada di sana
duduk melantai ala preman yang sedang menikmati rokok.”Tumben kesini”.kata
Ivank sambil menghapiri Iwan.
“Memangnya tidak bisa apa?”.jawabnya Iwan sembil
menaikkan alis kanannya.
Sambil tersenyum Ivank menjawab.”bukannya tidak
boleh”.sambil menyalakan rokoknya.”baru kali ini kulihat duduk sendiri,di lihat
dari caramu menghisap rokok kau punya masalah”.
Tatapan Iwan yang semula tajam kemudian berubah
menjadi luguh seakan mengeluarkan air mata.”tidak,kau ini musuh jangan sampai
kau tahu kelemahanku”.
“Aku ini jantan,tidak mungkin kau kan ku kalahkan
dengan menusukmu dari belakang”.jawabnya sambil mengeluarkan asap rokok yang
sudah Ivank hirup.”aku memang temanmu,satu sekolah denganmu,tapi kau harus
tahu,kau takkan menguasai sekolah ini sebelum mengalahkanku”.
“jadi kau akan menghalangiku?”.kembali Iwan bertanya.
“Tidak”.sambil menggelengkan kepalanya.”silahkan
kalahkan setiap bos-bos yang ada di dalam setiap kelas seperti filmnya
Genji,setelah itu menghadap padaku dan habisilah aku,kalau kau mampu”.
Mendengar itu Iwanpun tersenyum.“Janji lelaki sejati
takkan teringakri,aku akan menghabisimu setelah kutaklukkan sekolah
ini”.katanya sambil mematikan rokoknya.”yang kalah turuti keinginan yang
menang”.
Di tengah-tengah
perbincangan mereka Irwanpun datang,seketika itu pula percakapan Ivank dan iwan
berakhir. Iwank pun pergi meninggalkan mereka berdua.
“hey Ivank!,tumben
nggak berantem”
Tak lama kemudian
Bel sekolah berbunyi pertanda pulang,bergegas Ivank meninggalkan sekolah dengan
berjalan kaki sambil menempatkan tasnya di atas kepalanya menghalangi kepalanya
dari ganasnya si raja siang yang sedang menampakkan keperkasaannya kepada
penduduk bumi bagian timur.
Kemudian muncul sebuah mobil berjalan pelan mengikutinya tepat di
sampingnya dia berjalan, kemudian kaca mobilnya turun dan muncul sosok cewek
cantik yang menyetir
“hey Ivank”.sapa cewek itu yang nampaknya tidak asing
bagi Ivank.
“ka..kak Yenni yah?”.Ivank mencoba menerka-nerka.
Dengan senyum cewek itu menjwab.”iya dek,sini kuantar
pulang”.
“Hmmm”.Ivank terdiam.
“udah nggak usah piker-pikir ayo”.katanya memaksa
Ivank.
Kemudian Ivank Naik ke depan berseblahan dengan Yenni
yang sedang menyetir.”Ka..ka..kau?”.
“hey ada apa?”.Yenni bertanya Kepada Ivank.
“Kau,punya Mobil?”.Ivank kembali bertanya dengan
gugup.
“Iya”.jawab yenni sambil tersenyum pada
Ivank.”maksudku ini mobil Orang tuaku”.
“jadi untuk apa kamu kerja di café itu?” kembali Ivank
bertanya.
Sambil menyapu-nyapu kepalanya Yenni menjawab.”Aku
bekerja karena malu donk udah kelas dua SMA masih minta duit sama Ortu
melulu,sesekali nyari uang sendiri,setidaknya ada yang tertutupi kebutuhanku
walaupun tidak semua”.
“Iya juga kak”.kemudian Ivank tersenyum pada Yenni
yang kegum dengan usahanya mencari uang walaupun orang tuanya punya banyak
uang.
“Oh ya Ivank,nggak mau singgah?”.kembali Yenni
bertanya kepada Ivank.
Ivank heran dengan pertanyaan Yenni itu.”Maksudnya
?,Singgah?”.
“Iya singgah, siapa tahu kamu mau ke Mall belanja,main
game,atau kewarnet?”.Yenni menjawab sambil tersenyum menatap jalan raya.
“Ah tidak kak,aku lebih suka menyendiri,membaca buku
atau menulis cerpen,novel dan lain-lainnya bersama dengan laptop di rumah”.
Jawab Ivank.
Sungguh terkejut Yenni yang mendengar perkataan Ivank
tadi.”Anak ini.. Petarung tangguh tapi doyan menulis dan membaca buku”. Katanya
dalam hati.”Sungguh kita tidak boleh memandang orang dari luar saja”.
Di tempat lain,di mana lorong yang samar-samar.
“Besok adalah langkah pertama untuk kuasai
sekolah”.ternyata Iwan tengah berbicara dengan seseorang.”Bagaimana Imam?,mau
bergabung denganku?”.
“Ternyata lawan bicaranya Adalah Imam.”tidak,Maaf aku
bukan Tipe cowok seperti itu”.
Kemudian Iwan tertawa terbahak-bahak. “sudahlah kau
sembunyikan aslimu kepadaku,aku sudah tahu kamu Imam”.kemudian Iwan membakar
sebatang rokoknya dan menghisapnya.”waktu SMP kau sudah menguasai
setengahSekolah mu dan kelas tiga SMPkau hamper membunuh seorang guru di
sokolahmu dulu”.katanya sambil mengeluarkan asap rokoknya melalui hidung dann
mulutnya.
“Maaf aku sudah meninggalkan semuanya,aku ingin jadi
orang baik,mengertilah”. Jawabnya sambil me membersihakan kaca matanya.
“Percuma jauh-jauh dari sumatera sekolah kesini ujung-ujungnya kembali lagi
seperti dulu”.kemudian Imam memakai kacamatanya lagi.
Kemudian Iwan mendekat dan menyentuh Bahu kiri
Imam.”Imam te…”
Belum habis perkataan Iwan tiba-tiba tangan kanan Imam
menerkam leher Iwan dan mengangkatnya.”jangan dekati aku lagi,aku
membencimu”.Kemudian melepaskan cekikannya itu dan Iwankpun terjatuh
“Ukh…ukh..ukh..”. hanya itu yang keluar dari mulut
Iwan.
“Kau lemah”.kemudian Imam berbalik dan meninggalkan
Iwan.”orang sepertimu mau menguasai sekolah?, ngaurkau”.
Kembali kepada Ivank,tiba di rumanhya Ivank berbaring
sambil melepas lelah seharian disekolah.”Huh”.bungan nafas lelah yang di
keluarkan Ivank pertandanya di butuh istrahat.”Kak yenni”.kemudian Ivank
memegang dada kirinya, dan kahirnya dia tertidur pulas.
Malam harinya di cafetempat Yenni bekerja tanpa
sengaja Iwan berada di tempat yang sama.
“Eh bukannya kau
kemarin ku Ospek yah?”.tiba-tiba yenni penyapa Iwan.
Tidak bebeda jauh
dengan Ivank,iwan pun gugup berbicara dengannya.””Iy..iya kak senior”
Kemudian yenni
tersenyum.”nggak usah pake kata senior,biasa sajalah”.katanya sambil
menyodorkan menu Cafenya.”eh kamu temannya Ivank aburrame yah?”.
“Hmm”.Mendengar
pertanyaan itu Iwan kaget.”e..emangnya kenapa?”.
“Tidak kok
hehehehe”.jawabnya sambil tersenyum.
“kakak
menyuakainya?”.iseng Iwan bertanya balik kepadanya.”kakak,ngakulah itu pipinya
memerah”.
Ternyata
benar,pipi yenni memerah setelah Iwan berkata seperti itu.”Eh cepat;ah nak
pesananmu”.katanya Yenni mengalihkan pembicaraan.
“Oh ya kak Kopi
susu sajalah”.katanya sambil mengembalikan daftar Menunya.”Oh ya kak,kakak
kelas berapa?”.
“Kakak kelas dua
IPA 1”.jawabnya sambil mentup menunya.”Oh ya kakak pergi dulu siapkan
pesananmu”.
“Hmmm..Dua IPA
1”.Iwan berkata dalam hatinya sambil tersenyum.
Keesokan
harinya,tepat pada hari kamis penempatan kelas para siswa siswi baru yang telah
di ospek.”Hmm,rupanya aku kelas
X1”.katanya Irwan sambil berjalan menuju kelasnya.
Sesampainya di
kelasnya Irwan bertemu dengan Ivank.”hey Ivank,kau kelas X1 juga ya?”.
“Hahaha iya
bro”.jawabnya sambil tersenyum.”Eh kita duduk berseblahan yah”.
“Oke bro”. jawab
Irwan sambil mengedipkan sebelah matanya.
Kemudian mereka
mencari tempat di barisan tengah paling belakang,nampanya mereka nyaman berada
di tempat itu. Mereka asyik bercerita,kemudian keasyikan mereka terusik dengan
kedatangan Ivwan yang tak di sangka
berada sekelas dengan mereka.
“Kau?”.Irwan
menunjuk kea rah Iwan.”Kau juga di X1 ?”.
Dengan senyum snis
Iwan menjawab.“kau piker apa?, aku membawa tas kemari untuk apa?”.sambil menuju
kearah bangku sudut kiri paling belakang kelas dan segera duduk.”sudahlah
kalian jangan mentapku seperti itu”.Iwan pun tersenyum dan mengalihkan
pandangannya kearah jendela.
“Sudahlah,biarkan
saja”.kata Ivank sambil memutar kepala Irwan Agar tak menatap Iwan lagi.
Tak lama belpun
berbunyi pertanda jam pelajaran pertama di mulai, kebetulan wali kelas X1 yang
akan masuk,dan wajah-wajah mereka yang menjadi penghuni X1 mulai terlihat dan…
“Ternyata Imam
juga X1”.katanya Ivank pelan.”Kita harus jauhkan Iwan dari Imam”.
“Kenapa?”Irwan
bertanya sambil menggaruk-garukkan kepala.
Kemudian Ivank
menjawab“Sebab bila Imam berteman dengan iwan,pasti Iwan akan menjadikan Imam
sebagai senjata tak tertandingi untuk menguasai sekolah ini”.
“Hah?”.hanya itu yang keluar dari mulut Irwan.
Jam 10.30 waktu istrahat.”Hey siapa yang menguasai dua
IPA1?”.teriak Iwan di depan pintu kelas dua IPA1.
Kemudian yang membalas bukan seorang cowok yang di harapkan Iwan,tetapi itu adalah
yenni.“Hey kau adik kelas yang sok apa maumu !”.
“Aku ingin berhadapan dengan orang yang terkuat di
kelas ini apa ada?”kata Iwan sambil memasuki kelas dua IPA1.
“Apa kau tidak lihat hah aku di kelas ini yang paling
berani !”. jawab yenni mencoba menyeimbangi gertakan Iwan.
Dengan kerasnya Iwan tertawa.”HAHAHAHA!, jangan
bercanda senior kau ma….”
Belum lepas perkataan Iwan dari mulutnya tiba-tiba Yenni melangkan
pukulannya ke pipi iwan.Iwan pun mundur
beberapa langkah.”heh,apakah di kelas ini pemimpinnya adalah seorang
cewek?!”.kembali Iwan berteriak.
“Hey-hey suara
knalpot motor apa barusan tadi hah?”.sesosok laki-laki bangun dari tidurnya
yang tepat berada di belakang kelas.”Kau mencariku?”laki-laki ini adalah
Raymondo.”Sudahlah yenni,biar aku yang tangani”.
“baguslah kalau
pemimpin di sini adalah cowok”.kata Iwan sambil mengepal kedua tangannya.
“Apa
maumu?”.Raymond bertanya kepada iwan.
“Aku ingin
menhajarmu dan menguasai kelas ini !”.kemudia n Iwan berlari kerah Raymondo dan
terjadilah pertarungan Di dalam kelas.
Di depan kelas
X1.”Iwan mulai beraksi”.Imam Berkata sendirian.
Rupanya perkataan
Imam di dengar Oleh Ivank yang tak jauh darinya.”Iwan benar-benar ambisi untuk
menguasai sekolah ini”.
“Ya saking
ambisinya dia sempat mengajakku bergabung dengannya”.katanya sambil minum Air
mineral miliknya.
“Rupanya kau sudah
di dekati oleh Iwan yah?”Ivank bertanya.
“Iya,aku
menolaknya karena yang begituan bukan duniaku lagi”. Jawab Imam sambil
meninggalkan Ivank.
Kembali ke Dua
IPA1, akhirnya Iwan berhasil mengalahkan Raymond.“kini sudah berakhir”.katanya
sambil menginjak kepala Raymondo.
Raymondo hanya
terbaring lemah dan babak belur.
“Mulai detik ini
kelas ini milikku dan kaulah bosnya,beritahukan teman-teman kelasmu yang lain
Raymondo”.kemudian Iwan meninggalkan kelas itu.
Iwan menuju
kelasnya,rupanya Ivank dan Irwan sudah menyambutnya di depan pintu.”Luar
biasa”.kata Ivank.
“Awal yang baik
untuk suatu pergerakan”.tambah Irwan. Iwan hanya tersenyum manis kemudian masuk
ke dalam kelas kemudian menuju tempatnya. “dia luar biasa”.
Pulang sekolah,di
loteng seperti biasa Ivank dan Irwan berada di atas menghabiskan rokok dan
beberapa minuman ringan miliknya,tapi kali ini mereka tak Cuma berdua,ada Imam
dan Yenni juga. “Jadi kau tak di lukai oleh Iwan ?”. Ivank bertanya kepada
yenni.
Kemudian Yenni
menjawab.”Tidak,nampaknya dia takut untuk menyentuh seorang perempuan”.
“Ah,sungguh dia
bukan cowok namanya kalau sampai menghajar perempuan”. Refles Irwan
“Hmmm..”. tambah
Imam sambil menganggukkan kepalanya.
Di tengah perbincangan
mereka Tiba-tiba Iwan dan beberapa senior di kelas dua IPA2 datang
keloteng.”Wah,wah,wah.. nampaknya ada yang membicarakan soal ketangguhanku”.
Kembali Irwan
berkata .”weh Iwan, apa maumu kemari?,
da..dan kenapa kau membawa mereka”.
“Benar Iwan kau
mestinya tidak kemari membawa mereka ke tempat kita”.sambung Ivank.
“Tempat
kita?”.kemudian Iwan maju kehadapan Ivank.”Jadi mereka itu siapa?” kemudian
Iwan menunjuk kearah Imam dan Yenni. “Atau begini saja,akan ku rebut tempat ini
lain kali stelah ku kuasai sekolah ini”.kemudian Iwan berbalik.”dank au Yenni
jaga sikapmu sebelum ada yang hancur”.dan akhirnya meninggalkan mereka semua.
“Apakah harus kita
biarkan?”.Irwan bertanya kepada teman-temannya.
“Biarkan saja
dulu”.singkat Ivank.
Waktu semakin
berlalu di sekolah dan seminggu sudah berlalu Iwan sudah menguasai tiga kelas,
yaitu; dua IPA2,X2,dan X5
Waktu istrahat di
loteng sekolah. Imam,Ivank dan Yenni tengah saling bersandar satu sama lain
hingga membentuk lingkaran.tak selang beberapa waktu Irwanpun datang.”hay
semua”.nampaknya Irwan tak sendiri dia membawa seorang laki-laki sekelas
dengannya yaitu….
“Hey
Firmansyah?”.kemudian Ivank berdiri shingga formasi sandaran yang dia buat
bersama Imam dan yenni berantakan.”tumbennya kamu datang kemari?”.
“Aku kemari untuk
membantu kalian”.jawab Firmansyah.”Nampaknya pergerakan mereka sudah
mengusikku”. Tambah Firmansyah
“Maksudmu mengusik
bagaimana?”.tiba-tiba Yenni mengajukan pertanyaan.
Kemudian
Firmansyah menjawab.”Aku sering di telepon Iwan,katanya aku di suruh bergabung
dengannya menjadi anggota dari mereka, aku menolaknya karena aku tidak menyukai
mereka,itulah”
“Kita kedatngan
tamu lagi”.Imam memotong pembicaraan.
Rupanya Iwan kembali
datang,tapi kali ini dia sendiri.”Hey,hey,hey”.
“Apa lagi maumu bangsat !”.teriak Irwan dengan
menampakkan wajah garangnya.
“Tenang,tenang aku tak ingin cari rebut dengan
kalian,aku hanya member tahu kalian kalau kelas X4 akan kami kuasai,pemimpinnya
Sullivan telah menerima tantangan
ku,usai jam terakhir di lapangan sekolah Live jngan lupa nonton yah hehehehe”.
“Dasar gila”.kata Ivank
“Ambisius”. Tambah
Imam
Pukul 14.30,
ketika para guru sudah pada meninggalkan sekolah dan pinggir lapangan sudah di penuhi
siswa-siswi yang ingin menyaksikan pertarungan antara Iwan dan Sullivan
berlangsung.
“Hey!, dimana
Sullivan”. Teriak Iwan sambil memasuki lapangan
Kemudian masuklah
Sullivan Sambil menggulung seragamnya yang berlengan panjang.“aku di sini”.
“bagai mana kita
mulai?”. Tanya Iwan sambil mendekati Sullivan
“terserah kaulah”.
Jawabnya sambil memasang kuda-kudanya.
Di awali dengan
serangan Iwan dengan tendangan kakinya,tapi dapat di hindari oleh Sullivan,
kemudian giliran Sullivan yang menyerang balik dengan tinjunya mengenai pipi
Iwan,di tendangnya lagi perut Iwan dan di benturkannya kepalanya sebanyak tiga
kali kekepalanya sendiri, dan menendangnya tubuh Iwan terlempar jauh.
“bagaimana anak
muda?”.Katanya sambil mendekati Iwan yang kesakitan dan menetup matanya.
“hehehe”.Iwan pun
tertawa
Sontak Sullivanpun
terkejut.”Apa !”
“Sekarang giliran
ku”.kata Iwan sambil membuka matanya dan berdiri,berlari mendekati
Sullivan.”Mampuslah kau”.katanya sambil menangkap kepalanya dan memrikannya
ke lututnya bergantian lutut kanan
kemudian kelutut kiri,setelah itu di sikunya kepala Sullivan dan menghajar
perutnya.”Ini yang terakhir!”.pukulan Iwan berhasil menumbangkan Tubuh Sullivan
yang lumayan tinggi dan besar.”Bagaimana Sullivan?”. Iwan mendekati tubuh
Sullivan yang sudah tak berdaya lagi.”Hah!”.Iwan menendang Perut Sullivan
dengan kerasnya.”Hah dasar lemah”. Kemudian Iwan menngangkat tangan kanannya
pertanda kemenangannya sudah menjadi nyata.
“Dia menang”.kata
Ivank.”Ayo kita pulang”. Katanya sambil mengajakteman-temannya meninggalkan sekolah.
Sore harinya di
dalam stadion,Ivank dan Yenni ketemuan di sana, di tribun penonton paling depan
mereka berdua bercerita.
”Angin yang dingin yah”.Ivank memulai perbincangan.
“Ia”.jawab Yenni.”eh bagaimana kira-kira Iwan bisa
nggak taklukkan sekolah kita?”.
“Hmm, kalau saya bilang sih, susah karena kelas
tiga”.balas Ivank
“Maksudmu akan sulit karena ada kelas tiga yang
mendominasi kekuatan sekolah kita?”.tambah Yenni.
“Iya”.jawab Ivank singkat.
Tiba-tiba yenni menampar pelan pipi Ivank.“Jangan
terlalu cuek,cewek nggak suka kalau ada cowok cuek”.
“Eh cewek cuek itu yang banyak”. Balas Ivank.
Kemudian Yenni berdiri.“Oh iya ya cewek emang
kebanyakan yang cuek,karena banyaknya sok nyari perhatian kecewek”.kemudian berlari
meninggalkan Ivank.
“ehh awas yah..!”.kemudian Ivankpun mengejar Yenni.
Di tempat lain di toko tempat Irwan bekerja yang tak
lain toko milik bapaknya sendiri. Irwan di mesin kasir tengah asyik membaca
Koran miliknya.
“Pak,Tempat susu ada di mana yah?”.seorang lelaki
menghapiri Irwan di meja kasir.
Irwan pun berdiri.“itu di sebelah kiri da….”.perkataan
Irwan terhenti ketika Irwan melihat wajah pria itu babak belur.”Kau Sullivan?”.
Kemudian pria itu yang tak lain adalah Sullivan
menjawab.“Iya,kau mengenalku?”.
“iya aku dari X1 satu namaku Irwan”.jawab
irwan.”Namamu terkenal semenjak pertarunganmu tadi melawan Iwan”.
“Hmmm…”.Sullivan hanya menunduk penuh wajah
menyesal.”jadi kau komlotannya Iwan yah?”.
“Ah,memang sih aku dan Iwan sekelas tapi kami berdua tidak
cocok”.jawab Irwan sambil kerutkan alis.”Aku dan Ivank akan menghajarnya bila
dia berani macam-macam di kelasku”.
“Jadi kau temannya Ivank yah”.sambil mengambil susu
yang di tunjukkan Irwan tadi.”Sampaikan salamku pada Ivank,dia anak yang
tangguh, kalau ada waktu aku akan mengajaknya bertarung satu lawan satu”.
“okey”.Iwan menjawab.”jadi semuanya 15 rb”. Tambah
irwan.
Malam harinya, ketika hujan deras turun orang-orang
meneduhkan diri di bawah atap tak ada lagi yang keluar kecuali mereka yang
mempunyai alas tuk melanjutkan kegiatannya. Di suatu ruangan yang remang , iwan
duduk di atas meja sambil memikirkan ambisiusnya tuk menguasai
sekolahnya.”Hmmm.. tinggal X3 dan kelas ku, setelah itu seluruh kelas X akan ku
kuasai,hah!”.
“Tenang Iwan”.kemudian Reymondo muncul dari
kegelapan.”Sisakan tenagamu,besok kita akan habis-habisan”.
“Benar,kau benar besok kita akan habis-habisan,setelah
menyeraang X4 kita akan menuju kelasku dan kuasai semuanya !”.lanjut Iwan.”Yang
ku tajutkan adalah Imam,jika dia akan mengacaukan semuanya”.
“Anda tidak usah kuatir”.jawab Rymondo sambil
tersenyum.”Bagaimana kalau kita habisi dulu Imam kemudian kita melakukan
penyerangan”.
“iya yah,begini Imam biasanya siswa yang paling cepat
datang kesekolah,pagi-pagi buta dia biasanya sampai kesana,dan pada saat itu
kita bereskan dia”.kata Iwan sambil menyalakan rokoknya.
Kemudian Reymondo berkata .“Kau memang bosku yang
paling licik, hahahahaahaha !”.
Keesokan harinya pada saat itu pagi-pagi buta seperti
yang mereka rencanakan,Imam datang kesekolah,,dan seperti biasa buku pelajaran
selalu dia bawa dan membacanya setiap saat,Imam masuk di depan kelas dan Iwan
sudah menyambutnya di dalam kelas.”Aku ingin menhajarmu”.kata iwan
Tapi Imam hanya diam dan menghindarinya dan menuju
tempatnya
“hehehehe”.Iwan pun tertawa dan membalikkan arah
Imam.”Apa-apaan kau ini?, apakah kau seperti Hank?”.Iwan mendekati Imam.”Harus
di pancing dulu lalu emosi”.
Sedikit tatapan tajam Imam sudah cukup baginya dan
kemudian kembali membaca buku pelajarannya.
“Oh begitu yah”.kata Iwan sambil menatap Imam,kemudian
mengambil buku yang dibaca Imam kemudian berlari.”Ambil kalau bisa kutu buku
!”.Iwan berlari menuju keluar kelas.
Imampun mengejariwan.”Hey bangsat!”.teriak Imam sambil
mengejar Iwan.
Rupanya Iwan berlari munuju lantai atas sekolah yang
di atasnya sudah beberapa Anak buah Iwan yang sudah menanti. Sedang Imam tanpa
menyadari hal it uterus mengejar Iwan.
Setibanya saling kejar mengejar Iwan dan Imam sampai
ke lantai atas dan saling berhadapan. ”hey Imam,lihat di belakangmu”.
Kemudian Imam berbalik kebelakang dan melihat betapa
banyak anak buah Iwan di sana.”hah,majulah kalian semua anjing-anjing Iwan !”.
Semuanya mengeroyok Imam tapi Imam begitu tangguh
untuk di kalahkan sampai saat Iwan menyerangnya dari belakang dengan
menggunakan pipa besi dan memukulnya,Imampun jatuh pingsan.
“hehhehehe”.Iwan tertawa melihat imam yangtengah tak
sadarkan diri.”Imam,jika kau adalah Hank,maka aku adalah Magneto”.
Jam 10.30, Istrahat tiba dan kelas X4 sudah di kuasai Iwan.”Sudah di
kuasai rupanya”.kata Iwan tenang di depan kelasnya.
“Ia”.lanjut Firmansyah.”kelas kita bisa saja di serang
dengan jumblah anggota yang begitu banyak”.
“Sebanyak apapun mereka aku takkan menyerahkan kelas
ini kepada pemimpin manapun di sekolah ini”.katanya sambil menatap
keteman-teman kelasnya.
Tak lama kemudian Irwan datang dari dalam kelas.”Hey
ada yang lihat Imam?”.
Ivank dan firmansyah saling bertatapan dan kemudian
menatap Irwan sambil menggelengkan kepala
mengisyaratkan bahwa jawaban dari pertanyaan Irwan yaitu.”Tidak”.
“Hmm,baiklah akan ku cari dia,kenapa Cuma ada tasnya
tapi orangnya entah kemana ”.kata Irwan meninggalkan Ivank Dan Firmansyah.
Tapi dengan cepat Firmanyah mencegahnya dengan menarik
pundaknya.”Jangan,suasananya lagi tidak aman,tunggu hingga semua normal”.
Irwanpun berhenti berjalan dan kembali ke depan kelasnya bersama
teman-temannya yang lain.
Jam 12.00,tepat matahari berada di atas kepala
kita,menyinari dengan panasnya,dan keringat menetes begitu banyak ibarat darah
mengalir akibat tebasan samurai yang tajam.Imam tak kunjung kembali,hanya
tasnya yang menghiasi bangku yang dia tempati biasanya.
“Dimana dia”.kata Irwan dalam hati sambil menatap
ketempat kosong milik Imam.”Aku akan mencarinya”.kemudian Irwan berdiri dan
keluar kelas meninggalkan ruangan yang hening akan pelajaran.
Rupanya irwan mencarinya di atas loteng sekolah dan
ternyata dugaannya benar Imam berada di atas tapidengan keadaan terikat rantai
besi,dan Imam tak sendirian ada pula yenni yang juga terikat dengan tali.
“Ah,Imam”.Irwan Berlari kearah Imam dan segera
melepaskan ikatannya.”Yenni kau bangun !”. katanya sambil mencoba menyadarkan
Yenni dan Imam yang belum sadarkan diri.
“Hey kawan”.sebuah sapaan yang taka sing menyapanya
dari belakang.”kau anak baik tak usah melawan kami”.
Irwan pun berdiri dan membaikkan badannya kearah suara
itu.”ka..kau?”
Ternyata sapaan itu adalah suara Milik Sullivan.”ngomong-ngomong
terimakasih atas pelayanannya kemarin di tokomu”.
“heh,tak apa, memang harus begitu Nak”.jawab Irwan sambil
menggulung saragam lengan panjangnya.”pelanggan adalah raja,meskipun yang
datang adalah anjing!”.
“Beraninya kau”.balas Sullivan dengan nada
datar.”bodoh”
“kau yang bodoh!,anak setangguh kau mau bergabung
dengan Robby,Robby itu sampah di sekolah ini !”. teriak Irwan.
“Bagaimana kalau kita berdebatnya melalui tendangan
dan pukulan saja”.usai mengatakan hal itu,Sullivan berlari menuju
Irwan.”Awaskau!”.
Irwanpun berlari kearah Sullivan bermaksud menerima tantangan Sullivan, dan merekapun
saling adu pukulan.
Di dalam kelas X1,Ivank menerima MMS dari nomor baru
dari handphonenya, ternyata Isinya yaitu Foto Imam dan Yenni yang tengah diikat
di loteng atas,betapa emosinya Ivank melihat teman-temannya di perlakukan
seperti itu,Ivankpun melirik-lirik mencari Iwan di dalam kelas,tapi tak ada,
Ivankpun berdiri dan keluar meninggalkan kelas.
“Hey Ivank hati-hati”.ruapanya Firmansyah mengikutinya
dari belakang.”bisa saja itu jebakan Iwan buat kita agar kita tak
menghalanginya untuk kuasai kelas kita”.
Kemudian Ivank berhenti berjalan.“terus aku harus
bagaimana?”.
“Sabarlah,mereka berdua hebat menjaga dirinya
sendiri”.Firmansyah membujuk Ivank tuk kembali kedalam kelas.”Ayolah,bila kau
keatas dan terjadi apa-apa di kelas kita bagaimana?”.dan bujukannyapun berhasil.
Kemabali ke atas loteng. Nampaknya pertarungan Irwan
dan Sullivan berlangsung sengit, jual beli serangan saling merka berikan satu
sama lain dan dimana saatnya pukulan Irwan mengenai kepala Sullivan dan
akhirnya terjatuh.
“Bagaimana?”.tanya irwan kepada Sullivan yang masih
berbaring akibat menerima pukulan Irwan.”masih mau lanjut?”.
Kemudian Sullivan bangkit dan berdiri
kembali.”Oke,kita mulai lagi”.katanya sambil mengambil ancang-ancang menyerang.
Ketika mereka saling mengambil ancang-ancang datanglah
beberapa orang menyerang Irwan dari belakang,di antara beberapa orang itu ada
Reymondo. Irwan terjatuh akibat di keroyok beberapa orang itu.
“Hey,kalian!”.sambil melerai mereka yang mengeroyok
Irwan.”kalian mengambil bagianku!”.
Kemudian Reymondo berkata.”kami hanya menyingkat
pekerjaanmu”.
“Apa?”.Sullivan menyerang Reymondo dengan
pukulannya.”apakah kau juga ingin makananmu diambil oleh orang lain?”.
Akibat pukulan Sullivan,Reymondo terjatuh.”Jadi kau
ingin rebut denganku anak kecil?”.katanya sambil bediri.”baiklah kita
selesaikan sekrang”.
Tak lama kemudian Iwanpun datang.”kalian rebut sama
dengan kalian akan mati”.
Mereka berhenti dan saling berjahuan,Iwan berada di
tengah-tengah mereka semua.”selangkah lagi,kitakan kuasai seluruh kelas X jadi
jangan kacaukan dengan kegoisan kalian”.kata Iwan sambil merangkul Sullivan dan
Reymondo.”persiapkan diri kalian,bel pulang sekolah kita serang X1”.
Kemudian Irwan diikat sama seperti Yenni dan Imam
Pukul 14.30, di dalam kelas X1 Ivan,Firmansyah dan
teman-teman lainnya sudah mempersiapkan diri kemungkinan di serangnya kelas
mereka.”Yakin nggak mau pulang?”.Firmansyah beratanya kepada teman-teman
perempuannya di X1.
Kemudian salah satu dari mereka menjawab.”walaupun
kami tak setangguh laki-laki soal berkelahi,setidaknya kami paraperempuan akan
mempertahankan kelas ini”.
Mendengar hal itu Firmansyah tersenyum.”kalau begitu
jangan biarkan selain kita masuk menguasai kelas kita”.
Kemudian Firmansyah keluar kelas menghampiri Ivank.”Mereka
sudah datang”.kata Ivank.
“semuanya siap-siap!”.teriak Ivank.
Semuanya bersiap,ada yang melepas ranselnya,menggulung
bajunya,membuka dasinya dan menggulungkan di tangannya, semuanya mengambil style
tuk berantem.
Di pihak Iwan juga begitu,Iwan dan Reymondo berada
dilini depan.”hehehe, lima kelas lawan satu kelas,mana mungkin”.kata Reymondo.
“buktikan saja nggak usah banyak ngomong”.kata Iwan
sambil mengikat dasinya kekepalanya seperti pendekar.
Ivank menatap teman-temannya.”kalian jaga kelas kita
akan ku hajar mereka sendirian”.katanya sambil berlari kekomplotan Iwan.
“Hey Ivank!”.teriak teman-temannya. Teman-temannya
yang lain ingin menyusul ivank tapi di cegah oleh Firmansyah.”kalian tadi tidak
dengar apa katanya si kepala batu itu?,jaga kelas kita”.sambil berbalik kembali
kerah komlotan Iwan.
Kemudian satu persatu
komlotan iwan maju tuk mengahajar Ivank,uapayanya sia-sia Ivank terlalu
tangguh tuk di kalahkan.”Sudahlah jangan seperti flim crowzero yang sok cool,kalian semua maju”.kata Ivank
memancing.
“Apa kalian tuli,turuti maunya kalau lewati dia
langsung ke X1 saja”.kata Iwan.
Semuanya pun maju menghajar Ivank,adapun yang melewati
Ivank langsung menuju ke kelas X1
“Bangsat kalian semua!”.Teriak Ivank sambil menhajar
anggota Iwan, tak lama pula Ivank melihat Iwan.”dan kau!”.sambil melancarkan
pukulannya ke Iwan,tapi behasil di tangkap oleh Iwan.”hmmm,belum waktunya
nak”.kemudian beberapa anak buah Iwan menangkap Ivank dan
mengahajarnya.”Bye”.katanya sambil melambaikan tangan ke Ivank dan meneju kelas
X1.”akhirnya”.
Rupanya serangan Iwan membuat Firmanysah dan yang
lainnya samakin kewalahan, ketika mereka yang di X1 kewalahan,tiba-tiba muncul
komplotan lain,bukan Dari kelompok Iwan melainkan pemimpin 2IPA 3,2IPS1 dan
2IPS2 dan temannya Datang dan membentuk benteng tuk melindungi X1 dan megahajar
komplotan Iwan.
“se..se.. nior”.kata Firmansyah Gugup.
“Ini perintah dari kekuasaan tertinggi kelas tiga
untuk menghentikan Iwan yang bertarung secara tidak sehat”kata Ade pemimpin
dari kelas 2IPA3.
Kemudian dilini depan para senior ada Dika,pemimpin
2IPS1 dan Rezky Pemimpin IPS2.”Mereka semuanya lemah-lemah”.kata Rezky kepada
Dika sambil menghajar komplotan Iwan.
“yah pantas saja mereka semua kelasnya gampang di
kuasai”.jawabnya dan juga sambil menghajar komplotan Iwan.”Ini juga anaknya
kepala sekolah mau jadi sok jagoan”. Sambung
Dika yang tiba-tiba berhadapan dengan Reymondo.
Reymondo pun lahir
ternirit-birit,tapi berhasil di tahan oleh Iwan.”Hey,kalian semua! Jangan
takut! Kita sudah dua kali mengahajar kelas senior maka jangan takut,serbu
saja!”.
Mendengar itu
Reymondo dan yang lainnya kembali bersemangat dan kembali menyerang, sedang
Ivank yang juga tengah menghajar beberapa orang anggota Iwan di belakang
pasukan Iwan tersadar kalau ada Imam dan yenni di atas loteng,kemudian berbegegas memberekan lawan-lawannya dan
menuju loteng.
Sesampainya di
loteng,ada Sullivan yang berjaga, kali Ini dia benar-benar sendiri.”Minggir kau
Sullivan!”. Gertak Ivank kepada Sullivan.
“Aku yang di
tugaskan menjaga ketiga manusia ini agar tidak kemana-mana”.jawab Sullivan
“Apa
tiga?”.kemudian Ivank melihat kearah teman-temannya yang terikat dan melihat
Irwan.”Dasar Irwan,rupanya dia juga tertangkap”.katanya dalam hati.
“tapi melihat
kondisimu kamu takkan bisa menghadapiku,kau penuh luka”.lanjut Sullivan.
“Kau kira aku
selemah itu yah!”. Teriak Ivank sambil berlari dan menyerang Sullivan.
Namun benar yang di katakana Sullivan pukulan Ivank dengan mudahnya di
tangkis oleh Sullivan dengan satu tangan saja.”Masih tidak percaya ya?”. Kata
Sullivan tersenyum sinis. Sullivan lalu mencekik leher Ivank dengan tangan
kanannya dan melemparnya jauh.”Enyahlah kau!”
Ivankpun terlempar jauh.”heh”.kemudian Ivank bangkit
lagi.
Melihat hal itu Sullivan terkejut dan berkata.”Kau
itu!,keras kepala !”.
Kemudian Ivankpun berlari kembali dan menyerangnya
dengan tendangan kaki kanannnya. Tapi usahanya sia-sia,kembali Sullivan
menangkisnya denganmudah dan melemparnya seperti pertama kali Ivank menyerang.
“Sudahlah jangan paksaku menyakitimu !”
Kemudian Ivank berdiri.”Bila memang harus ku lewati
kau agar bisa ku selamatkan teman-temanku,akan ku lakukan”.kemudian Ivank
kembali berlari dan menghantam Sullivan,namun hal yang sama kembali terjadi,
serangannya masih di patahkan oleh Sullivan.
Kali ini dengan
murkanya Sullivan membanting Ivank ketanah.”Dasar kau!”.teriaknya sambil
menendang perut dan kempalanya.”Bangsat kau!, bangsat kau !,bangsat kau !,
bangsat kau!”. Teriaknya tiap kali Sullivan menghantam perut dan wajah Ivank.
Sullivan begtu
asyik melampiaskan amarahnya kepada Ivank yang tak berdaya lagi, dan tanpa dia
sadari teriakan Sullivan menyadarkan Imam yang tengah pingsan,Imam menyaksikan
teman kelasnya di injak-injak oleh Sullivan,menatap kekiri dan kekanan,Irwan
dan Yenni yang terikat tak sadarkan diri. Menyaksikan hal itu Imam naik
darah,dengan sekuat tenaganya Imam berusaha melepaskan ikatan rantai yang
diikatkan padanya di belakang kursi dan akhirnya……
“Sullivan!”.Imampun
berhasil melepaskan diri dari ikatan rantai dan melilitkan sisa rantai itu
keleher Sullivan dari belakang.
“A…kau..u”.Sullivan
terkejut Imam yang di rantai besi dapat meloloskan diri.
Begitu keras
lilitan Imam hingga Sullivan sulit tuk bernafas
“Hentikan
Imam!”.teriak Ivank dan segeramelonggarkan cekikan rantai Imam.”hey kau kutu
buku!”.teriak Ivank sekali lagi dengan melancarkan pukulan tangan kirinya
bertubi-tubi kewajah Imam.”Kau akan membunuhnya!”.
Akhirnya dengan
beberapa kali pukulan keras dilancarkan Ivank kewajah Imam Akhirnya diapun
sadar dan menghentikan tindakannya tersebut,Ivankpun menyeret tubuh Sullivan
yang sudah tak berdaya ketempat yang berteduh.”Imam tolong lepaskan mereka berdua (Irwan dan Yenni)”.
Kembali kebawah, kelas X1 dan di bantu dengan pasukan
Dari senior kelas 2 akhirnya menguasai mendan perang dan akhirnya menang, Iwan
dan Reymondo berhasil di amankan Oleh Ade,Dika dan Rezky.
“Hmm terimakasih senior telah membantu kami”.kata
Firmansyah kepada para senior mereka.
“tak apalah dek memang begitu seharusnya ”.jawab Rezky
“Setelah Ini kami akan mengadakan rapat pemimpin antar
kelas untuk membahas mekanisme penguasaan kelas dengan menggunakan
anggota”.tambah Ade
“Hmm maksudnya kak?”. Firmansyah bertanya.”Bisa di
jelaskan sedkit?”.
“Maksudnya dek”.kemudian Ade menjawab.”Rapat bagaimana
kelas satu ingin menguasai kelas lainnya yang berhadapan harusnya satu lawan
satu antar pemimpin,bukannya serangan antar kelompok seperti ini”. Ujar Ade.
Akhirnya Firmansyahpun mengerti.“Hmmmm”.
“kejadian ini juga pasti sudah tercium oleh para
guru,jadi kami dari kelas dua dan pemimpin dari kelas tiga akan menyusun
rencana agar kalian tak di ketahui atas kelakuan yang tadi ini”.tambah Dika
lagi.
“Jadi sekali lagi terimaksih senior”.kata Firmanysah
sambil membungkukkan badannya.
Dua minggu kemudian,keributan sudah tak tercium lagi
dan sekolah kembali tenang. Tapi kekuasaan kelas 2 IPA 1 dan IPA 2 serta X2
hingga X5 masih di kuasai oleh Iwan
Di dalam kelas X1.”Anak-anak kita kedatangan Murid
baru yang bernama Agil satria”.sapa Ibu guru yang waktu itu jam kedua mata
pelajaran menghentikan pelajaran sejenak.
“Anak ini,memang kren nampaknya Iwan tak
menyukainya”.bisik Irwan kepada Ivank yang saat itu mereka duduk berseblahan.
Ivank hanya mengangguk pertanda tidak mengurusi hal itu.
Sepeti biasaya jam 10.30 waktu istrahat, tak sengaja
Iwan,Sullivan Dan Reymondo berpapasan dengan Agil, sungguh masalah besar Agil
telah menabrak pundak Iwan,tanpa rasa bersalah Agil terus berjalan melewati
Iwan dan kedua temannya itu.
“Hey anak baru!”teriak Iwan.
Kemudian Agilpun berbalik kebelakang dan melihat
Sullivan,Iwan dan Reymondo berlari ingin mengahajarnya.
“Oh Tidak”.kata Agil terkejut.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar