Rabu, 03 Desember 2014

KEJAR AKU : penguasa





Penguasa

Pemeran:

-          Ivank Aburame                                 - Yenni Indahyani                            
-          Iwan Robby                                        - Sullivan                                             
-          Irwan Effendy                                   - Reymondo
-         FI rmansyah                                            - Ade
-          Agil Satria                                            -Dika
-          Imam                                                    -Rezky



Pada waktu hujan matahari menyengat kota Majene, Jam 9.00 Pagi sudah terasa Ospek Di salah satu SMA negeri di Majene serasa neraka yang membakar bagi peserta,maupun panitia.
“Hey kau!, jalan kongkok kemari !” teriak seorang senior cewek kepada peserta Ospek berbaju kuning.”Ia Kamu !”.
Dengan cepat peserta Ospek itu jalan Jongkok ke arahnya.”Siap senior”
                Akhirnya peserta itupun  sampai ke Senior cewek tersebut.”Berdiri,nama kamu siapa?”.
                Dengan cepat Peserta Ospek Itu menjawab.”Siap,Ivank Aburame”.
                “Oh Ini yang namanya Ivank,hari pertama Pra-ospek kemarin bikin ricuh”.kata si senior sambil memutari Ivank yang sedang berdiri siap.”berani yah melawan senior!”
                Kemudian Ivank berhenti siap dan berbalik ke arah sang senior.”Hmmmm..”
                “Apa?,mau melawan?”.kata sang senior dengan sedikit mundurkan langkahnya
                Kemudian Ivank menajawab.“Ada apa senior?” memajukan langkahnya kea rah seniornya.”Kenapa?,cuma teriak yang kamu bisa”.kemudian Ivank mendorongnya dan kemudian berbalik meningggalkannya.
                Merasa di remehkan kemudian si senior ini berteriak kea rah Ivank yang meninggalkannya.”hey anak baru!, kamu belum tahu yah siapa saya! Biarkau cowok saya nggak takut”. Serentak teriakan  sang senior menjadi pusat perhatian orang-orang  di sekitarnya, senior-senior  yang tengah membimbing peserta di dalam kelasnya masing-masing keluar.”Ada apa Yen?”.tanya seorang senior yang menghampiri senior cewek ini, ternyata nama cewek ini adalah Yenni.
                “Ah itu yang anak baru yang rebut kemarin cari masalah!”jawab Yenni,dan ketika yenni menunjuk kea rah Ivank yang berjalan kemudian tiba-tiba menghilang.”Saialan Tuh anak!”
                Rupanya Ivan bergegas lari setelah mendengar teriakan Senior Yenni,Akhirnya Ivank sampai di dalam kamar mandi cowok sekolah,di sana Ada seorang cowok  nampaknya juga peserta Ospek,cowok itu memakai kaos Merah.”hey”.kata Ivank mendekati lelaki itu.
                “iya?”.jawab lelaki itu smbil mengeluarkan sebungkus rokok di saku celananya”ini?”.menyodorkan rokoknya ke Ivank.
                Kemudian Ivank menjawab.“Nggak ah”
                “kenapa?”.kembali Cowok kaos merah itu bertanya.”Percuma kau berantem sama senior kemarin”.katanya lagi sambil membakar dan menghisap sebatang rokoknya
                “eh kurang ajar!”seketika emosi Ivan naik ingin menghajar lelaki itu.
                Kemudian dengan sigap lelaki itu menahan ivan dan berkata.“saya tak mesti harus menunjukkan kejantantanan disini”
                “saya juga nggak mesti nunjukkin kalau saya perokok berat di sekolah gue”jawabnya sambil melepaskan diri dari lelaki itu.kemudian Ivan menatap papan nama si cowok itu.”Oh Iwan Robby,okey Iwana tau pun Robby terserah siapapun namamu ini belum selesai”.katanya sambil melambaikan tangannya dan menuju ke pintu keluar.
                Belum sempatnya Ivan mendorong pintu keluar kekamar mandi tiba-tiba dengan sekuat tenaga Iwan memukulnya daribelakang, hasil dari benturan mereka membuat pintu kamar mandi cowok menjadi rusak
                “beraninya kau yah”kata Iwan sambil menginjak tubuh Ivan yang terjatuh.
                Kemudian Ivan menahan kaki Iwan dan menariknya hingga terjatuh,Ivan berdiri dan ingin mematahkan leher Iwan.tapi tiba-tiba ada suara lantang menegur mereka.
                “kalian berhenti!”.suara itu adalah langsung dari kepala sekolah.a.”hey jagoan,kemari semua!”.
Kemudian salah seorang guru melalaikan mereka dan membawanya keruang kepala sekolah dan diberi hukuman.”Kalian pilih mana,di beri surat panggilan keorang tua kalian atau hukuman lain?”.kepala sekolah bertanya kepada mereka berdua.
                “Hukuman lain pak”.jawab mereka serentak,kemudian mereka saling tatap muka,dan menundukkan kembali kepala mereka.
                Kemudian sang kepala sekolah kembali berkata“jadi begitu?,baiklah,hukuman kalian akan di tentukan usai ospek nanti jadi nikmatilah Ospek kalian terlebih dahulu”.setelah itu merekapun diizinkan kembali ke ruangannya masing-masing.”Ingat saya tidak ingin kalian buat onar lagi mengerti !”.tambah sang kepala sekolah itu lagi.
                Iwan kembali keruangannya,kecuali Ivank yang rupanya menuju loteng bagian atas sekolah,Terik panas matahari Ivank tidak peduli dia menyandarkan di dinding dan menyalakan sebatang rokok miliknya,berjalan hingga kepinggir bangunan dan menatap kejalan,Heningnya lantai atas dan tiupan angin yang panas akan adanya matahari,betul-betul di nikmati Ivank.
“Awas Jatuh anak muda !”.terdengar suara lantang dari belakang,rupanya suara sapaan itu mengusik ketenangan Ivank yang tengah asyik menikmati rokoknya yang tinggal sebatang.”hey berbaliklah sedkit”.kata Suara lantang itu lagi.
Kemudian Ivank berbalik,terlihat sesosok laki-laki yang kelihatannya juga peserta Ospek juga,lelaki itu memakai kaos warnah Hitam.”Hey,kau peserta Ospek juga yah?”.
“yah,nampaknya kita sama suka ketenangan”.kata lelaki itu sambil mendekati Ivank.”Ayolah jangan kaku mari kita nikmati rokok bersama-sama”.katanya tersenyum sambil merangkul pundaknya dan mengajaknya duduk melantai.
“Hmmm..”Ivank cueknya.
Sambil tersenyum lelaki itu menyalakan rokoknya yang juga tinggal sebatang.”namaku Irwan,Irwan Effendy”.
“Ivank Aburame”.balas Ivank.”kau,Asli mana?”.dengan masih menggunakan nada yang cuek
Irwan menjawab Sambil membuang bungkus rokoknya kebawah.“saya asli Majene sih,kalau kamu?”.
“Majene Juga”.jawabnya Ivank singkat.
Irwan mencoba mencairkan suasana dan segera mencari pembahasan.“hey suka main band nggak?,kalau dulu Di SMP saya suka main di festival-festival loh”.
“Oh yah?,saya sih suka musik tapi nggak tahu saya main music apapun”.jawab Ivank mulai tertarik dengan membahasan.
“yah,kalau begitu,ntar ku ajarin deh main gitar,abis Cuma itu yang saya tahu heheheheehehe”.katanya Irwan lagi.
Sambil tersenyum Ivank berkata.”Yah terserah,kalau mau ajarin silahkan”.
Rupanya Ivank dan Irwan cocok dan dapat menjadi teman akrab dalam hitungan menit.”Yuk kita balik ke kelas udah setengah jam kita keluar”.kata Ivank.
“iya yah,yuk balik”sambung Irwan sambil berdiri.
Sambil menyambung cerita mereka yang seru mereka pun turun dari tangga,hamper menghabisi anak tangga yang tersisa di lantai dua menuju lantai satu tiba-tiba Ivank menghentikan langkahnya,Irwan tak menyadari itu Irwab menyangka Ivank terus berrada di sampingnya,hingga di depan Irwan muncul sosok yang tinggi besar berpakaian satpam sambil membawa bungkus rokok.”kau yang punya yah?”.kata satpam itu sambil memperlihatkan bungkus rokoknya. Rupanya Irwan tanpa menyadari bahwa tempat rokoknya yang di buang dari atas loteng mengenai kepala satpam itu
“Hmmm”.Irwan menyadari bahwa ivank tak lagi di sampingnya kemudian berbalik,matanya mencari Ivank tapi tak ada.
Apa boleh buat Irwan sudah terlambat tangannnya sudah di tangkap oleh satpam yang besar itu.”melanggar aturan sekolah ayo ikut nak”.kata stpam itu. Kemaudian Irwandi seret ke ruang kepala sekolah sedangkan Ivank merunduk dan bersembunyi di balik didnding tangga, Tak sampai di situ ivank bergegas mencuci mukanya ke kamar mandi. Tanpa di Ivank sadari senior Yenni mengikutinya dari belakang
Di kamar mandi usai mencuci mukanya yang memar karena pukulan dari Iwan,kemudian  Ivank bercermin,dan muncullah sosok dari pantulan cermin itu Yenni. Ivank terkejut dingin.”hey ada apa?”. Tanya Ivank sambil kembali membasahai kedua tangannya.
Kemudian Yenni dengan langkah santai mendekati Ivank. “Ivank,PraOspek berkelahi dengan senior,dan hari pertama Ospek berkelahi dengan sesame Siswa baru, pelanggaran yang luarbiasa”.
Belum habis langkah Yenni menuju Ivank kemudian Ivank berbalik dan berkata.”Anda juga punya kesalahan yang memalukan”.
Rupanya perkataan itu membuat Yenni naik darah dan melayangkan tamparan ke pipi kiri Ivank.”Dasar anak ingusan !,kau Itu juniorku harusnya harmati saya sebagai seniormu”.sambil menamparnya sekalilagi.”Dasar kau! Emang etika kamu dimana !”.
Untuk yang ketiga kalinya Yenni menamparnya tapi sudah tak bisa, telapak tangan Yenni yang sudah setengah jalan menuju pipi kiriIvank ternyata sudah di Tangkap oleh Ivank.”kau piker siapa seenaknya menampar,orang tua ku saja tak pernah menamparku seperti itu”.Mendengar perkataannya Yenni ketakutan nyalinya menciut, apa lagi di tambah ekspresi wajah Ivank yang sangat datar yenni mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Ivank tapi tak bisa.
“kenapa?,takut?”.kata Ivank sambil mendekatkan wajahnya kewajah Yenni.”Ingat, Ini yang terakhir kau Seniorku Yenni mencampuri urusanku !.Bila kau mencampuri ku lagi, siap-siap saja,kau akan  menjadi cewek yang pertama kali aku hajar”.
Kemudian Ivank melepaska dekapannya kemudian berbalik kea rah pintu keluar,Yenni hanya bisa diam melihat Ivank dengan wajah yang kesal.”Oh ya”. Kemudian Ivank berbalik lagi.”Kamu tahu nggak hari ini pelanggaran mu apa?”.Yenni hanya terdiam tak bisa menjawab pertanyaan Ivank.”Kamu masuk kamar mandi cowok”.tambah Ivank lagi. Menyadari hal itu dengan wajah yang memerah Yenni pun bergegas berlari keluar meninggalkan ivank.
Di tempat lain yaitu di salah satu ruangan para peserta Ospek danpara senior berada, Iwan masih menyimpan dendam pada Ivank yang telah membuatnya terjerat masalah dihari pertamanya Ospek.”Sialan kau Ivank”. Katanya dalam hati. Saking fokusnya dengan dendamnya pada Ivank,Iwan sudah tidak menyadari bahwa dia di panggil-panggil oleh salah seorang senior di dalam ruangannya.
“iwan Robby !”.Teriakan seorang senior laki-laki membuat ruangan menjadi hening.”hey kau kemari!”.
Teriakan senior itu membuat Iwan tersadar dan menarik nafasnya dan menghembuskannya dengan kencang,lalu dia pun berdiri dan berjalan menuju senior laki-laki itu
“hey cepat anak baru,kau piker aku takut denganmu,baru bikin rebut sedikit saja,sudah belagak preman!”. Kata senior laki-laki itu dengan menampakkan wajah garangya.
Hal itu membuat Iwan tersinggung dan semakin emosi melihat tingkah sang seniornya.”kau yang hancur pertama kali”.katanya dengan nada pelan. kemudian  Iwan mengambil ancang-ancang dan segera berlari menuju senior yang tengah jengkel kepadanya dean melancarkan lututnya kewajah sang senior dan..”Buuukkk”. suara benturan lutut ivank kea rah sang senior yang amat keras telah terjadi.
Sang seniorpun terjatuh,Iwan pun menarik kerah leher sang senior dan menghajarnya lagi.”kau pikirkau siapa hah?,berani berteriak padaku”.ketika Ingin melanjutkan pukulannya lagi Iwan pun di hadang para senior dan menghentikan Iwan yang tengah emosi.”hari pertama ini bukan saya yang harus menjaga sikap,tapi kau dan semua para senior”.katanya sambil menjuk para senior.
Iwanpun tak tahan di dalam  ruangan itu dan segera mengambil tasnya dan kemudian pergi dan berkata.”Kelak yang akan memegang kekuasaan di sekolah ini adalah aku, Iwan Roby”.
Senior yang di pukuli Iwan tadi ingin mengejarnya tetapi di halangi oleh teman-temannya para senior yang lain.
Kemudian Iwan yang ingin meninggalkan sekolah dengan memanjat pagar belakang sekolah sempat berpapasan dengan Ivank.”Ini belum selesai baju kuning”.katanya Iwan sambil menabrak bahu Ivank.  Ivank pun hanya bisa tersenyum dan menunduk kemudian berkata.”Aku siap kapan saja anak baju Merah !”.
Pukul 14.00  bel berbuji tanda berakhirnya hari pertama Ospek,Panas matahari dan aspal hitam yang seakan mendidih tak membuat Ivank terhenti tuk pulang dengan berjalan kaki.
“wey bos”.tiba-tiba Iwan dengan mengendarai motornya  datang menghampiri Ivank.”Kua antar pulang”.
Ivank pun menatap langit yang masih terasa hawa panas yang di lancarkan si raja siang padanya.”yakin?”.
“Ya iyalah bro,cepetan panas broo”.Jawab Irwan sambil menampakkan ekspresi kepanasan.
Ivank pun naik ke motor Irwan dan mereka pun berangkat,sesampainya di rmh,Ivank pun berbaring sambil membayangkan kembali apa yang terjadi di hari pertamanya saat Ospek, tampa terasa Ivank pun tertidur pulas di kamar mungilnya itu.
Sedang di tempat yang berbeda Irwan yang setelah pulang sekolah langsung menuju ketempat kerja bapaknya di pasar yang menjadi kuli angkat barang berat di sana,sedangkan Iwan di kamar kostnya tengah menyusun rencana untuk menguasai sekolahnya.
Keesokan hrinya,di sekolah jam 10.30 WITA waktu istrahat di tempat duduk di pinggir lapangan Ivank sendiri duduk tengah mengamati beberapa peserta Ospek yang tengah di hokum oleh para senior-senior.
“hey boy”. Tiba-tiba irwan datang kemudian duduk di samping Ivank.”Mau coklat?”.katanya lagi sambil menawarkan beberapa coklat yang ada di kedua tangannya.
“Boleh”.jawab Ivank singkat sambil mengambilcoklat yang di tawarkan Irwan.
“hey tau nggak,yang di sana itu?”. Tanya Irwan kepada ivank sambil menunjuk salah satu senior yang paling galak.
Kemudian ivank menjawab.”emang siapa?”.
“Dia itu Raymond,anak keapal sekolah kita,jadi kalau kamu dendam sama kepala sekolah,hajar saja anak itu”.kata Irwan.
Kemudian sejenak Ivank menatap Raymond dan kembali menatap Irwan.”ceritakan lagi yang kau tahu tentangnya”.
“Okey”.jawab Irwan.”senior itu meskipun baru kelas dua,dia itu salah satu dari sekian banyak orang yang di takuti di sekolah ini, kalau soal bertarung kekuatannya di bawah rata-rata tapi masih di perhitungkan karena sang bapak merupakan kosong satudi sekolah ini”.
Rupanya percakapan Ivank dan Irwan di dengar oleh Iwan yang sudah lama berada di belakang mereka.”Jadi itu,anak kepala sekolah yang jadi jagoan”.
Dengan cueknya Ivank berbalik dan berkata.”hey tukang nguping sejak kapan kau di situ?”.
Kemudian Iwan berjalan.”tidak ingin rebut denganmu,aku ingin dia”.katanya sambil berjalan kea rah Reymond.
Dengan cepat Irwan menarik lengan Iwan dan berkata.”Jika kau berbuat masalah lagi,kau berhadapan dengan ku”.
Kemudian Iwan berbalik kearaah Irwan.“Silahkan,siapapun siwsa maupun siswi di sini yang ingin menghalangiku,akan ku habisi”.
Tanpa basa-basi lagi Irwan berkata.“Mau selesaikan ini sekrang?”
Belum selesai Iwan menjawab kemudian Ivank mendatangi mereka.”Liat kelapangan, apa yang terjadi pada anak kepala sekolah itu”.
Merekapun mengalihkan pandangan kearah lapangan dan apa yang terjadi,seorang peserta Ospek sudah menghajar Raymond dengan kekuatan penuh.”Apa yang terjadi?”.tanya Irwan sambil terheran-heran menyaksikan kejadian itu.
“A..a..anak itu”.kata Iwan.
Kemudian Ivank tersenyum dan seraya berkata.“Itulah akibatnya bila  senior terlalu menginjak-injak juniornya”.kemudian Ivank meninggalkan mereka berdua.
Tak lama berselang bel pertanda pulang berbunyi ,Ivank berdiri di atas loteng sekolah seperti biasa dengan menikmasi sebatang rokoknya,kenikmatannya terganggu oleh kedatangan iwan.”Hey”.
Ivank pun berbalik.”Ada apa?”
“Hahahahahaha..!”.Iwan tertawa.”apa kau lupa masalahmu denganku?”.
“oh iya, saya lupa”.jawabnya kepada Iwan sambil menepuk-nepuk dahinya.”emangnya mau di selesaikan sekrang?”.sekarang Ivank yang bertanya kembali.
“iya”.jawab Ivank sambil menghajar pipi kirinya
Adu jotos antara Ivank dan Iwan saling bergantian,tendangan dan siku mereka menyerang satu sama lain,dan tak lupa dengan tangkisan mereka yangp akurat,sampai saatnya Iwan pun menerima pukulan yang keras dari Ivank dan terjatuh.
“Hah, kau terjatuh kawan”.kata Ivank sambil mundur beberapa lagkah.
Kemudian iwan pun bangkit dan kembali ancang-ancang.”Aku bukan kawanmu !”.
Ketika mereka berdua ingin saling menyerang kembali tiba Irwan datang dan melontarkan pukulan tangan kanannya pada Iwandan pukulan tangan kirinya kepada Ivank,Ivank dan Iwan pun terjatuh.
Iwan pun berdiri dan menatap Irwan dengan tajam.“kau perusak suasana !”.
Kemudian Irwan maju kehadapan Iwan dan berkata.”emang mau kencan pakai kata suasana”. Irwan menarik kera baju Iwan.
“aku tak ingin rebut denganmu”.katanya sambil melepaskan diri dari Irwan.”yang ku mau kau”.sambil menunjuk Ivank,kemudian Iwan pun pergi meninggalkan Mereka berdua dengan meninggalkan pesan.”Jika kalian berdua ingin menjadi orang yang terkuat di sekolah ini,jadilah lawanku”.
Setelah Iwan pergi Irwanpun menghampiri ivank yang tengah membersihkan tubuhnya dari debu akibat perkelahiannya tadi.”Hey mau rokok”.sambil menyalakan sebatang rokok miliknya.
“Dasar perusak suasana !”.kata-kata yang membuat Irwan terkejut dan tertawa.Kemudian mereka berdua duduk di kursi santai di loteng sekolah sambil menikmati rokok milik irwan.
“kau tahu anak yang menghajar Raymond tadi?”kembali Irwan membuka percakapan yang seru.
“Tidak,emang siapa dia?”Ivank berbalik bertanya.
“Dia adalah Imam”. peserta seperti kita juga,catatan kejahatan emang tidak ada,tapi kalau kau mengganggunya secara terus menerus maka siap-siaplah kau akan di bunuh oleh macan yang kau bangungkan”.katany Irwan dalam penjelasannya.
Sejenak Ivank terdiam dan melirik ke atas langit dan kembali berkata.”jadi,dia adalah mesin pembunuh ?”.
Dengan tersenyum Irwan menjawab.”mungkin iya,dan mungkin tidak”.
Malampun tiba,pukul 22.10 WITA Ivank mencari ketenangan di dalam sebuah café tidak jauh dari rumahnya,kemudian datang sesosok pelayan perempuan yang menawarkan sebuah menu.”Mau pesan apa mas?”.
Sontak nada suara itutidak asing baginya,kemudian Ivank menatapnya dengan seksama wajah pelayan itu.”kak Yenni?”.
Ternyata pelayan Café itu adalah senior Ivank di sekolah.”Iya dek,nggak nyangka yah ketemu disini”.jawab Yenni dengan senyum manisnya.
“Dah lama yah kak kerja disini?”.kembali Ivank melontarkan pertanyaan.
“iya dek”.jawab kakak senior itu.”maklumlah bantu orang tua biar nggak terbebani”.
“Hmmm”.balas Ivank sambil menatap ke menu Café itu.”yaudah Jus Apel saja yah senior hehehe”.
“Oke tunggu yah”.katanya sambil mengedipkan matanya kemudian pergi, tak lama kemudian pesanannya pun datang di bwakan oleh pelayan yang lain.
Setelah cukup lama berada di café Akhirnya ivank pun pulang dengan berjalan kaki,menyusuri heningnya tengah malam,pergantian malam menjadi hari baru yang masih buta akan tiadanya petunjuk dari raja siang.
Keesokan harinya yaitu hari terakhir Ospek,para panitia sendang lincah-lincahnya menindas peserta Ospek,minta ini,minta itu kepada peserta Ospek,semuanya peserta kena kecuali Ivank dan Iwan yang sudah sangat di segani oleh para senior dan peserta Ospek.
Jenuh dengan kegiatan Ospek Ivank neik ke loteng sekolah untuk menyendiri,rupanya terlebih dahulu Iwan sudah berada di sana duduk melantai ala preman yang sedang menikmati rokok.”Tumben kesini”.kata Ivank sambil menghapiri Iwan.
“Memangnya tidak bisa apa?”.jawabnya Iwan sembil menaikkan alis kanannya.
Sambil tersenyum Ivank menjawab.”bukannya tidak boleh”.sambil menyalakan rokoknya.”baru kali ini kulihat duduk sendiri,di lihat dari caramu menghisap rokok kau punya masalah”.
Tatapan Iwan yang semula tajam kemudian berubah menjadi luguh seakan mengeluarkan air mata.”tidak,kau ini musuh jangan sampai kau tahu kelemahanku”.
“Aku ini jantan,tidak mungkin kau kan ku kalahkan dengan menusukmu dari belakang”.jawabnya sambil mengeluarkan asap rokok yang sudah Ivank hirup.”aku memang temanmu,satu sekolah denganmu,tapi kau harus tahu,kau takkan menguasai sekolah ini sebelum mengalahkanku”.
“jadi kau akan menghalangiku?”.kembali Iwan bertanya.
“Tidak”.sambil menggelengkan kepalanya.”silahkan kalahkan setiap bos-bos yang ada di dalam setiap kelas seperti filmnya Genji,setelah itu menghadap padaku dan habisilah aku,kalau kau mampu”.
Mendengar itu Iwanpun tersenyum.“Janji lelaki sejati takkan teringakri,aku akan menghabisimu setelah kutaklukkan sekolah ini”.katanya sambil mematikan rokoknya.”yang kalah turuti keinginan yang menang”.
                Di tengah-tengah perbincangan mereka Irwanpun datang,seketika itu pula percakapan Ivank dan iwan berakhir. Iwank pun pergi meninggalkan mereka berdua.
                “hey Ivank!,tumben nggak berantem”
                Tak lama kemudian Bel sekolah berbunyi pertanda pulang,bergegas Ivank meninggalkan sekolah dengan berjalan kaki sambil menempatkan tasnya di atas kepalanya menghalangi kepalanya dari ganasnya si raja siang yang sedang menampakkan keperkasaannya kepada penduduk bumi bagian timur.
Kemudian muncul sebuah mobil berjalan pelan mengikutinya tepat di sampingnya dia berjalan, kemudian kaca mobilnya turun dan muncul sosok cewek cantik yang menyetir
“hey Ivank”.sapa cewek itu yang nampaknya tidak asing bagi Ivank.
“ka..kak Yenni yah?”.Ivank mencoba menerka-nerka.
Dengan senyum cewek itu menjwab.”iya dek,sini kuantar pulang”.
“Hmmm”.Ivank terdiam.
“udah nggak usah piker-pikir ayo”.katanya memaksa Ivank.
Kemudian Ivank Naik ke depan berseblahan dengan Yenni yang sedang menyetir.”Ka..ka..kau?”.
“hey ada apa?”.Yenni bertanya Kepada Ivank.
“Kau,punya Mobil?”.Ivank kembali bertanya dengan gugup.
“Iya”.jawab yenni sambil tersenyum pada Ivank.”maksudku ini mobil Orang tuaku”.
“jadi untuk apa kamu kerja di café itu?” kembali Ivank bertanya.
Sambil menyapu-nyapu kepalanya Yenni menjawab.”Aku bekerja karena malu donk udah kelas dua SMA masih minta duit sama Ortu melulu,sesekali nyari uang sendiri,setidaknya ada yang tertutupi kebutuhanku walaupun tidak semua”.
“Iya juga kak”.kemudian Ivank tersenyum pada Yenni yang kegum dengan usahanya mencari uang walaupun orang tuanya punya banyak uang.
“Oh ya Ivank,nggak mau singgah?”.kembali Yenni bertanya kepada Ivank.
Ivank heran dengan pertanyaan Yenni itu.”Maksudnya ?,Singgah?”.
“Iya singgah, siapa tahu kamu mau ke Mall belanja,main game,atau kewarnet?”.Yenni menjawab sambil tersenyum menatap jalan raya.
“Ah tidak kak,aku lebih suka menyendiri,membaca buku atau menulis cerpen,novel dan lain-lainnya bersama dengan laptop di rumah”. Jawab Ivank.
Sungguh terkejut Yenni yang mendengar perkataan Ivank tadi.”Anak ini.. Petarung tangguh tapi doyan menulis dan membaca buku”. Katanya dalam hati.”Sungguh kita tidak boleh memandang orang dari luar saja”.
Di tempat lain,di mana lorong yang samar-samar.
“Besok adalah langkah pertama untuk kuasai sekolah”.ternyata Iwan tengah berbicara dengan seseorang.”Bagaimana Imam?,mau bergabung denganku?”.
“Ternyata lawan bicaranya Adalah Imam.”tidak,Maaf aku bukan Tipe cowok seperti itu”.
Kemudian Iwan tertawa terbahak-bahak. “sudahlah kau sembunyikan aslimu kepadaku,aku sudah tahu kamu Imam”.kemudian Iwan membakar sebatang rokoknya dan menghisapnya.”waktu SMP kau sudah menguasai setengahSekolah mu dan kelas tiga SMPkau hamper membunuh seorang guru di sokolahmu dulu”.katanya sambil mengeluarkan asap rokoknya melalui hidung dann mulutnya.
“Maaf aku sudah meninggalkan semuanya,aku ingin jadi orang baik,mengertilah”. Jawabnya sambil me membersihakan kaca matanya. “Percuma jauh-jauh dari sumatera sekolah kesini ujung-ujungnya kembali lagi seperti dulu”.kemudian Imam memakai kacamatanya lagi.
Kemudian Iwan mendekat dan menyentuh Bahu kiri Imam.”Imam te…”
Belum habis perkataan Iwan tiba-tiba tangan kanan Imam menerkam leher Iwan dan mengangkatnya.”jangan dekati aku lagi,aku membencimu”.Kemudian melepaskan cekikannya itu dan Iwankpun terjatuh
“Ukh…ukh..ukh..”. hanya itu yang keluar dari mulut Iwan.
“Kau lemah”.kemudian Imam berbalik dan meninggalkan Iwan.”orang sepertimu mau menguasai sekolah?, ngaurkau”.
Kembali kepada Ivank,tiba di rumanhya Ivank berbaring sambil melepas lelah seharian disekolah.”Huh”.bungan nafas lelah yang di keluarkan Ivank pertandanya di butuh istrahat.”Kak yenni”.kemudian Ivank memegang dada kirinya, dan kahirnya dia tertidur pulas.
Malam harinya di cafetempat Yenni bekerja tanpa sengaja Iwan berada di tempat yang sama.
                “Eh bukannya kau kemarin ku Ospek yah?”.tiba-tiba yenni penyapa Iwan.
                Tidak bebeda jauh dengan Ivank,iwan pun gugup berbicara dengannya.””Iy..iya kak senior”
                Kemudian yenni tersenyum.”nggak usah pake kata senior,biasa sajalah”.katanya sambil menyodorkan menu Cafenya.”eh kamu temannya Ivank aburrame yah?”.
                “Hmm”.Mendengar pertanyaan itu Iwan kaget.”e..emangnya kenapa?”.
                “Tidak kok hehehehe”.jawabnya sambil tersenyum.
                “kakak menyuakainya?”.iseng Iwan bertanya balik kepadanya.”kakak,ngakulah itu pipinya memerah”.
                Ternyata benar,pipi yenni memerah setelah Iwan berkata seperti itu.”Eh cepat;ah nak pesananmu”.katanya Yenni mengalihkan pembicaraan.
                “Oh ya kak Kopi susu sajalah”.katanya sambil mengembalikan daftar Menunya.”Oh ya kak,kakak kelas berapa?”.
                “Kakak kelas dua IPA 1”.jawabnya sambil mentup menunya.”Oh ya kakak pergi dulu siapkan pesananmu”.
                “Hmmm..Dua IPA 1”.Iwan berkata dalam hatinya sambil tersenyum.
                Keesokan harinya,tepat pada hari kamis penempatan kelas para siswa siswi baru yang telah di ospek.”Hmm,rupanya aku kelas  X1”.katanya Irwan sambil berjalan menuju kelasnya.
                Sesampainya di kelasnya Irwan bertemu dengan Ivank.”hey Ivank,kau kelas X1 juga ya?”.
                “Hahaha iya bro”.jawabnya sambil tersenyum.”Eh kita duduk berseblahan yah”.
                “Oke bro”. jawab Irwan sambil mengedipkan sebelah matanya.
                Kemudian mereka mencari tempat di barisan tengah paling belakang,nampanya mereka nyaman berada di tempat itu. Mereka asyik bercerita,kemudian keasyikan mereka terusik dengan kedatangan  Ivwan yang tak di sangka berada sekelas dengan mereka.
                “Kau?”.Irwan menunjuk kea rah Iwan.”Kau juga di X1 ?”.
                Dengan senyum snis Iwan menjawab.“kau piker apa?, aku membawa tas kemari untuk apa?”.sambil menuju kearah bangku sudut kiri paling belakang kelas dan segera duduk.”sudahlah kalian jangan mentapku seperti itu”.Iwan pun tersenyum dan mengalihkan pandangannya kearah jendela.
                “Sudahlah,biarkan saja”.kata Ivank sambil memutar kepala Irwan Agar tak menatap Iwan lagi.
                Tak lama belpun berbunyi pertanda jam pelajaran pertama di mulai, kebetulan wali kelas X1 yang akan masuk,dan wajah-wajah mereka yang menjadi penghuni X1 mulai terlihat dan…
                “Ternyata Imam juga X1”.katanya Ivank pelan.”Kita harus jauhkan Iwan dari Imam”.
                “Kenapa?”Irwan bertanya sambil menggaruk-garukkan kepala.
                Kemudian Ivank menjawab“Sebab bila Imam berteman dengan iwan,pasti Iwan akan menjadikan Imam sebagai senjata tak tertandingi untuk menguasai sekolah ini”.
“Hah?”.hanya itu yang keluar dari mulut Irwan.
Jam 10.30 waktu istrahat.”Hey siapa yang menguasai dua IPA1?”.teriak Iwan di depan pintu kelas dua IPA1.
Kemudian yang membalas bukan seorang cowok  yang di harapkan Iwan,tetapi itu adalah yenni.“Hey kau adik kelas yang sok apa maumu !”.
“Aku ingin berhadapan dengan orang yang terkuat di kelas ini apa ada?”kata Iwan sambil memasuki kelas dua IPA1.
“Apa kau tidak lihat hah aku di kelas ini yang paling berani !”. jawab yenni mencoba menyeimbangi gertakan Iwan.
Dengan kerasnya Iwan tertawa.”HAHAHAHA!, jangan bercanda senior kau ma….”
Belum lepas perkataan Iwan dari mulutnya tiba-tiba Yenni melangkan pukulannya ke pipi  iwan.Iwan pun mundur beberapa langkah.”heh,apakah di kelas ini pemimpinnya adalah seorang cewek?!”.kembali Iwan berteriak.
                “Hey-hey suara knalpot motor apa barusan tadi hah?”.sesosok laki-laki bangun dari tidurnya yang tepat berada di belakang kelas.”Kau mencariku?”laki-laki ini adalah Raymondo.”Sudahlah yenni,biar aku yang tangani”.
                “baguslah kalau pemimpin di sini adalah cowok”.kata Iwan sambil mengepal kedua tangannya.
                “Apa maumu?”.Raymond bertanya kepada iwan.
                “Aku ingin menhajarmu dan menguasai kelas ini !”.kemudia n Iwan berlari kerah Raymondo dan terjadilah pertarungan Di dalam kelas.
                Di depan kelas X1.”Iwan mulai beraksi”.Imam Berkata sendirian.
                Rupanya perkataan Imam di dengar Oleh Ivank yang tak jauh darinya.”Iwan benar-benar ambisi untuk menguasai sekolah ini”.
                “Ya saking ambisinya dia sempat mengajakku bergabung dengannya”.katanya sambil minum Air mineral miliknya.
                “Rupanya kau sudah di dekati oleh Iwan yah?”Ivank bertanya.
                “Iya,aku menolaknya karena yang begituan bukan duniaku lagi”. Jawab Imam sambil meninggalkan Ivank.
                Kembali ke Dua IPA1, akhirnya Iwan berhasil mengalahkan Raymond.“kini sudah berakhir”.katanya sambil menginjak kepala Raymondo.
                Raymondo hanya terbaring lemah dan babak belur.
                “Mulai detik ini kelas ini milikku dan kaulah bosnya,beritahukan teman-teman kelasmu yang lain Raymondo”.kemudian Iwan meninggalkan kelas itu.
                Iwan menuju kelasnya,rupanya Ivank dan Irwan sudah menyambutnya di depan pintu.”Luar biasa”.kata Ivank.
                “Awal yang baik untuk suatu pergerakan”.tambah Irwan. Iwan hanya tersenyum manis kemudian masuk ke dalam kelas kemudian menuju tempatnya. “dia luar biasa”.
                Pulang sekolah,di loteng seperti biasa Ivank dan Irwan berada di atas menghabiskan rokok dan beberapa minuman ringan miliknya,tapi kali ini mereka tak Cuma berdua,ada Imam dan Yenni juga. “Jadi kau tak di lukai oleh Iwan ?”. Ivank bertanya kepada yenni.
                Kemudian Yenni menjawab.”Tidak,nampaknya dia takut untuk menyentuh seorang perempuan”.
                “Ah,sungguh dia bukan cowok namanya kalau sampai menghajar perempuan”. Refles Irwan
                “Hmmm..”. tambah Imam sambil menganggukkan kepalanya.
                Di tengah perbincangan mereka Tiba-tiba Iwan dan beberapa senior di kelas dua IPA2 datang keloteng.”Wah,wah,wah.. nampaknya ada yang membicarakan soal ketangguhanku”.
                Kembali Irwan berkata .”weh Iwan,  apa maumu kemari?, da..dan kenapa kau membawa mereka”.
                “Benar Iwan kau mestinya tidak kemari membawa mereka ke tempat kita”.sambung Ivank.
                “Tempat kita?”.kemudian Iwan maju kehadapan Ivank.”Jadi mereka itu siapa?” kemudian Iwan menunjuk kearah Imam dan Yenni. “Atau begini saja,akan ku rebut tempat ini lain kali stelah ku kuasai sekolah ini”.kemudian Iwan berbalik.”dank au Yenni jaga sikapmu sebelum ada yang hancur”.dan akhirnya meninggalkan mereka semua.
                “Apakah harus kita biarkan?”.Irwan bertanya kepada teman-temannya.
                “Biarkan saja dulu”.singkat Ivank.
                Waktu semakin berlalu di sekolah dan seminggu sudah berlalu Iwan sudah menguasai tiga kelas, yaitu; dua IPA2,X2,dan X5
                Waktu istrahat di loteng sekolah. Imam,Ivank dan Yenni tengah saling bersandar satu sama lain hingga membentuk lingkaran.tak selang beberapa waktu Irwanpun datang.”hay semua”.nampaknya Irwan tak sendiri dia membawa seorang laki-laki sekelas dengannya yaitu….
                “Hey Firmansyah?”.kemudian Ivank berdiri shingga formasi sandaran yang dia buat bersama Imam dan yenni berantakan.”tumbennya kamu datang kemari?”.
                “Aku kemari untuk membantu kalian”.jawab Firmansyah.”Nampaknya pergerakan mereka sudah mengusikku”. Tambah Firmansyah
                “Maksudmu mengusik bagaimana?”.tiba-tiba Yenni mengajukan pertanyaan.
                Kemudian Firmansyah menjawab.”Aku sering di telepon Iwan,katanya aku di suruh bergabung dengannya menjadi anggota dari mereka, aku menolaknya karena aku tidak menyukai mereka,itulah”
                “Kita kedatngan tamu lagi”.Imam memotong pembicaraan.
                Rupanya Iwan kembali datang,tapi kali ini dia sendiri.”Hey,hey,hey”.
“Apa lagi maumu bangsat !”.teriak Irwan dengan menampakkan wajah garangnya.
“Tenang,tenang aku tak ingin cari rebut dengan kalian,aku hanya member tahu kalian kalau kelas X4 akan kami kuasai,pemimpinnya Sullivan telah  menerima tantangan ku,usai jam terakhir di lapangan sekolah Live jngan lupa nonton yah hehehehe”.
“Dasar gila”.kata Ivank
                “Ambisius”. Tambah Imam

                Pukul 14.30, ketika para guru sudah pada meninggalkan sekolah dan pinggir lapangan sudah di penuhi siswa-siswi yang ingin menyaksikan pertarungan antara Iwan dan Sullivan berlangsung.
                “Hey!, dimana Sullivan”. Teriak Iwan sambil memasuki lapangan
                Kemudian masuklah Sullivan Sambil menggulung seragamnya yang berlengan panjang.“aku di sini”.
                “bagai mana kita mulai?”. Tanya Iwan sambil mendekati Sullivan
                “terserah kaulah”. Jawabnya sambil memasang kuda-kudanya.
                Di awali dengan serangan Iwan dengan tendangan kakinya,tapi dapat di hindari oleh Sullivan, kemudian giliran Sullivan yang menyerang balik dengan tinjunya mengenai pipi Iwan,di tendangnya lagi perut Iwan dan di benturkannya kepalanya sebanyak tiga kali kekepalanya sendiri, dan menendangnya tubuh Iwan terlempar jauh.
                “bagaimana anak muda?”.Katanya sambil mendekati Iwan yang kesakitan dan menetup matanya.
                “hehehe”.Iwan pun tertawa
                Sontak Sullivanpun terkejut.”Apa !”
                “Sekarang giliran ku”.kata Iwan sambil membuka matanya dan berdiri,berlari mendekati Sullivan.”Mampuslah kau”.katanya sambil menangkap kepalanya dan memrikannya ke  lututnya bergantian lutut kanan kemudian kelutut kiri,setelah itu di sikunya kepala Sullivan dan menghajar perutnya.”Ini yang terakhir!”.pukulan Iwan berhasil menumbangkan Tubuh Sullivan yang lumayan tinggi dan besar.”Bagaimana Sullivan?”. Iwan mendekati tubuh Sullivan yang sudah tak berdaya lagi.”Hah!”.Iwan menendang Perut Sullivan dengan kerasnya.”Hah dasar lemah”. Kemudian Iwan menngangkat tangan kanannya pertanda kemenangannya sudah menjadi nyata.
                “Dia menang”.kata Ivank.”Ayo kita pulang”. Katanya sambil mengajakteman-temannya  meninggalkan sekolah.
                Sore harinya di dalam stadion,Ivank dan Yenni ketemuan di sana, di tribun penonton paling depan mereka berdua bercerita.
”Angin yang dingin yah”.Ivank memulai perbincangan.
“Ia”.jawab Yenni.”eh bagaimana kira-kira Iwan bisa nggak taklukkan sekolah kita?”.
“Hmm, kalau saya bilang sih, susah karena kelas tiga”.balas Ivank
“Maksudmu akan sulit karena ada kelas tiga yang mendominasi kekuatan sekolah kita?”.tambah Yenni.
“Iya”.jawab Ivank singkat.
Tiba-tiba yenni menampar pelan pipi Ivank.“Jangan terlalu cuek,cewek nggak suka kalau ada cowok cuek”.
“Eh cewek cuek itu yang banyak”. Balas Ivank.
Kemudian Yenni berdiri.“Oh iya ya cewek emang kebanyakan yang cuek,karena banyaknya sok nyari perhatian kecewek”.kemudian berlari meninggalkan Ivank.
“ehh awas yah..!”.kemudian Ivankpun mengejar Yenni.

Di tempat lain di toko tempat Irwan bekerja yang tak lain toko milik bapaknya sendiri. Irwan di mesin kasir tengah asyik membaca Koran miliknya.
“Pak,Tempat susu ada di mana yah?”.seorang lelaki menghapiri Irwan di meja kasir.
Irwan pun berdiri.“itu di sebelah kiri da….”.perkataan Irwan terhenti ketika Irwan melihat wajah pria itu babak belur.”Kau Sullivan?”.
Kemudian pria itu yang tak lain adalah Sullivan menjawab.“Iya,kau mengenalku?”.
“iya aku dari X1 satu namaku Irwan”.jawab irwan.”Namamu terkenal semenjak pertarunganmu tadi melawan Iwan”.
“Hmmm…”.Sullivan hanya menunduk penuh wajah menyesal.”jadi kau komlotannya Iwan yah?”.
“Ah,memang sih aku dan Iwan sekelas tapi kami berdua tidak cocok”.jawab Irwan sambil kerutkan alis.”Aku dan Ivank akan menghajarnya bila dia berani macam-macam di kelasku”.
“Jadi kau temannya Ivank yah”.sambil mengambil susu yang di tunjukkan Irwan tadi.”Sampaikan salamku pada Ivank,dia anak yang tangguh, kalau ada waktu aku akan mengajaknya bertarung satu lawan satu”.
“okey”.Iwan menjawab.”jadi semuanya 15 rb”. Tambah irwan.
Malam harinya, ketika hujan deras turun orang-orang meneduhkan diri di bawah atap tak ada lagi yang keluar kecuali mereka yang mempunyai alas tuk melanjutkan kegiatannya. Di suatu ruangan yang remang , iwan duduk di atas meja sambil memikirkan ambisiusnya tuk menguasai sekolahnya.”Hmmm.. tinggal X3 dan kelas ku, setelah itu seluruh kelas X akan ku kuasai,hah!”.
“Tenang Iwan”.kemudian Reymondo muncul dari kegelapan.”Sisakan tenagamu,besok kita akan habis-habisan”.
“Benar,kau benar besok kita akan habis-habisan,setelah menyeraang X4 kita akan menuju kelasku dan kuasai semuanya !”.lanjut Iwan.”Yang ku tajutkan adalah Imam,jika dia akan mengacaukan semuanya”.
“Anda tidak usah kuatir”.jawab Rymondo sambil tersenyum.”Bagaimana kalau kita habisi dulu Imam kemudian kita melakukan penyerangan”.
“iya yah,begini Imam biasanya siswa yang paling cepat datang kesekolah,pagi-pagi buta dia biasanya sampai kesana,dan pada saat itu kita bereskan dia”.kata Iwan sambil menyalakan rokoknya.
Kemudian Reymondo berkata .“Kau memang bosku yang paling licik, hahahahaahaha !”.

Keesokan harinya pada saat itu pagi-pagi buta seperti yang mereka rencanakan,Imam datang kesekolah,,dan seperti biasa buku pelajaran selalu dia bawa dan membacanya setiap saat,Imam masuk di depan kelas dan Iwan sudah menyambutnya di dalam kelas.”Aku ingin menhajarmu”.kata iwan
Tapi Imam hanya diam dan menghindarinya dan menuju tempatnya
“hehehehe”.Iwan pun tertawa dan membalikkan arah Imam.”Apa-apaan kau ini?, apakah kau seperti Hank?”.Iwan mendekati Imam.”Harus di pancing dulu lalu emosi”.
Sedikit tatapan tajam Imam sudah cukup baginya dan kemudian kembali membaca buku pelajarannya.
“Oh begitu yah”.kata Iwan sambil menatap Imam,kemudian mengambil buku yang dibaca Imam kemudian berlari.”Ambil kalau bisa kutu buku !”.Iwan berlari menuju keluar kelas.
Imampun mengejariwan.”Hey bangsat!”.teriak Imam sambil mengejar Iwan.
Rupanya Iwan berlari munuju lantai atas sekolah yang di atasnya sudah beberapa Anak buah Iwan yang sudah menanti. Sedang Imam tanpa menyadari hal it uterus mengejar Iwan.
Setibanya saling kejar mengejar Iwan dan Imam sampai ke lantai atas dan saling berhadapan. ”hey Imam,lihat di belakangmu”.
Kemudian Imam berbalik kebelakang dan melihat betapa banyak anak buah Iwan di sana.”hah,majulah kalian semua anjing-anjing Iwan !”.
Semuanya mengeroyok Imam tapi Imam begitu tangguh untuk di kalahkan sampai saat Iwan menyerangnya dari belakang dengan menggunakan pipa besi dan memukulnya,Imampun jatuh pingsan.
“hehhehehe”.Iwan tertawa melihat imam yangtengah tak sadarkan diri.”Imam,jika kau adalah Hank,maka aku adalah Magneto”.

Jam 10.30, Istrahat tiba dan  kelas X4 sudah di kuasai Iwan.”Sudah di kuasai rupanya”.kata Iwan tenang di depan kelasnya.
“Ia”.lanjut Firmansyah.”kelas kita bisa saja di serang dengan jumblah anggota yang begitu banyak”.
“Sebanyak apapun mereka aku takkan menyerahkan kelas ini kepada pemimpin manapun di sekolah ini”.katanya sambil menatap keteman-teman kelasnya.
Tak lama kemudian Irwan datang dari dalam kelas.”Hey ada yang lihat Imam?”.
Ivank dan firmansyah saling bertatapan dan kemudian menatap Irwan sambil menggelengkan kepala  mengisyaratkan bahwa jawaban dari pertanyaan Irwan yaitu.”Tidak”.
“Hmm,baiklah akan ku cari dia,kenapa Cuma ada tasnya tapi orangnya entah kemana ”.kata Irwan meninggalkan Ivank Dan Firmansyah.
Tapi dengan cepat Firmanyah mencegahnya dengan menarik pundaknya.”Jangan,suasananya lagi tidak aman,tunggu hingga semua normal”.
Irwanpun berhenti berjalan  dan kembali ke depan kelasnya bersama teman-temannya yang lain.

Jam 12.00,tepat matahari berada di atas kepala kita,menyinari dengan panasnya,dan keringat menetes begitu banyak ibarat darah mengalir akibat tebasan samurai yang tajam.Imam tak kunjung kembali,hanya tasnya yang menghiasi bangku yang dia tempati biasanya.
“Dimana dia”.kata Irwan dalam hati sambil menatap ketempat kosong milik Imam.”Aku akan mencarinya”.kemudian Irwan berdiri dan keluar kelas meninggalkan ruangan yang hening akan pelajaran.
Rupanya irwan mencarinya di atas loteng sekolah dan ternyata dugaannya benar Imam berada di atas tapidengan keadaan terikat rantai besi,dan Imam tak sendirian ada pula yenni yang juga terikat dengan tali.
“Ah,Imam”.Irwan Berlari kearah Imam dan segera melepaskan ikatannya.”Yenni kau bangun !”. katanya sambil mencoba menyadarkan Yenni dan Imam yang belum sadarkan diri.

“Hey kawan”.sebuah sapaan yang taka sing menyapanya dari belakang.”kau anak baik tak usah melawan kami”.
Irwan pun berdiri dan membaikkan badannya kearah suara itu.”ka..kau?”
Ternyata sapaan itu adalah suara Milik Sullivan.”ngomong-ngomong terimakasih atas pelayanannya kemarin di tokomu”.
“heh,tak apa, memang harus begitu Nak”.jawab Irwan sambil menggulung saragam lengan panjangnya.”pelanggan adalah raja,meskipun yang datang adalah anjing!”.
“Beraninya kau”.balas Sullivan dengan nada datar.”bodoh”
“kau yang bodoh!,anak setangguh kau mau bergabung dengan Robby,Robby itu sampah di sekolah ini !”. teriak Irwan.
“Bagaimana kalau kita berdebatnya melalui tendangan dan pukulan saja”.usai mengatakan hal itu,Sullivan berlari menuju Irwan.”Awaskau!”.
Irwanpun berlari kearah Sullivan bermaksud  menerima tantangan Sullivan, dan merekapun saling adu pukulan.


Di dalam kelas X1,Ivank menerima MMS dari nomor baru dari handphonenya, ternyata Isinya yaitu Foto Imam dan Yenni yang tengah diikat di loteng atas,betapa emosinya Ivank melihat teman-temannya di perlakukan seperti itu,Ivankpun melirik-lirik mencari Iwan di dalam kelas,tapi tak ada, Ivankpun berdiri dan keluar meninggalkan kelas.
“Hey Ivank hati-hati”.ruapanya Firmansyah mengikutinya dari belakang.”bisa saja itu jebakan Iwan buat kita agar kita tak menghalanginya untuk kuasai kelas kita”.
Kemudian Ivank berhenti berjalan.“terus aku harus bagaimana?”.
“Sabarlah,mereka berdua hebat menjaga dirinya sendiri”.Firmansyah membujuk Ivank tuk kembali kedalam kelas.”Ayolah,bila kau keatas dan terjadi apa-apa di kelas kita bagaimana?”.dan bujukannyapun berhasil.


Kemabali ke atas loteng. Nampaknya pertarungan Irwan dan Sullivan berlangsung sengit, jual beli serangan saling merka berikan satu sama lain dan dimana saatnya pukulan Irwan mengenai kepala Sullivan dan akhirnya terjatuh.
“Bagaimana?”.tanya irwan kepada Sullivan yang masih berbaring akibat menerima pukulan Irwan.”masih mau lanjut?”.
Kemudian Sullivan bangkit dan berdiri kembali.”Oke,kita mulai lagi”.katanya sambil mengambil ancang-ancang menyerang.
Ketika mereka saling mengambil ancang-ancang datanglah beberapa orang menyerang Irwan dari belakang,di antara beberapa orang itu ada Reymondo. Irwan terjatuh akibat di keroyok beberapa orang itu.
“Hey,kalian!”.sambil melerai mereka yang mengeroyok Irwan.”kalian mengambil bagianku!”.
Kemudian Reymondo berkata.”kami hanya menyingkat pekerjaanmu”.
“Apa?”.Sullivan menyerang Reymondo dengan pukulannya.”apakah kau juga ingin makananmu diambil oleh orang lain?”.
Akibat pukulan Sullivan,Reymondo terjatuh.”Jadi kau ingin rebut denganku anak kecil?”.katanya sambil bediri.”baiklah kita selesaikan sekrang”.
Tak lama kemudian Iwanpun datang.”kalian rebut sama dengan kalian akan mati”.
Mereka berhenti dan saling berjahuan,Iwan berada di tengah-tengah mereka semua.”selangkah lagi,kitakan kuasai seluruh kelas X jadi jangan kacaukan dengan kegoisan kalian”.kata Iwan sambil merangkul Sullivan dan Reymondo.”persiapkan diri kalian,bel pulang sekolah kita serang X1”.
Kemudian Irwan diikat sama seperti Yenni dan Imam

Pukul 14.30, di dalam kelas X1 Ivan,Firmansyah dan teman-teman lainnya sudah mempersiapkan diri kemungkinan di serangnya kelas mereka.”Yakin nggak mau pulang?”.Firmansyah beratanya kepada teman-teman perempuannya di X1.
Kemudian salah satu dari mereka menjawab.”walaupun kami tak setangguh laki-laki soal berkelahi,setidaknya kami paraperempuan akan mempertahankan kelas ini”.
Mendengar hal itu Firmansyah tersenyum.”kalau begitu jangan biarkan selain kita masuk menguasai kelas kita”.
Kemudian Firmansyah keluar kelas menghampiri Ivank.”Mereka sudah datang”.kata Ivank.
“semuanya siap-siap!”.teriak Ivank.
Semuanya bersiap,ada yang melepas ranselnya,menggulung bajunya,membuka dasinya dan menggulungkan di tangannya, semuanya mengambil style tuk berantem.
Di pihak Iwan juga begitu,Iwan dan Reymondo berada dilini depan.”hehehe, lima kelas lawan satu kelas,mana mungkin”.kata Reymondo.
“buktikan saja nggak usah banyak ngomong”.kata Iwan sambil mengikat dasinya kekepalanya seperti pendekar.
Ivank menatap teman-temannya.”kalian jaga kelas kita akan ku hajar mereka sendirian”.katanya sambil berlari kekomplotan Iwan.
“Hey Ivank!”.teriak teman-temannya. Teman-temannya yang lain ingin menyusul ivank tapi di cegah oleh Firmansyah.”kalian tadi tidak dengar apa katanya si kepala batu itu?,jaga kelas kita”.sambil berbalik kembali kerah komlotan Iwan.
Kemudian satu persatu  komlotan iwan maju tuk mengahajar Ivank,uapayanya sia-sia Ivank terlalu tangguh tuk di kalahkan.”Sudahlah jangan seperti flim crowzero  yang sok cool,kalian semua maju”.kata Ivank memancing.
“Apa kalian tuli,turuti maunya kalau lewati dia langsung ke X1 saja”.kata Iwan.
Semuanya pun maju menghajar Ivank,adapun yang melewati Ivank langsung menuju ke kelas X1
“Bangsat kalian semua!”.Teriak Ivank sambil menhajar anggota Iwan, tak lama pula Ivank melihat Iwan.”dan kau!”.sambil melancarkan pukulannya ke Iwan,tapi behasil di tangkap oleh Iwan.”hmmm,belum waktunya nak”.kemudian beberapa anak buah Iwan menangkap Ivank dan mengahajarnya.”Bye”.katanya sambil melambaikan tangan ke Ivank dan meneju kelas X1.”akhirnya”.
Rupanya serangan Iwan membuat Firmanysah dan yang lainnya samakin kewalahan, ketika mereka yang di X1 kewalahan,tiba-tiba muncul komplotan lain,bukan Dari kelompok Iwan melainkan pemimpin 2IPA 3,2IPS1 dan 2IPS2 dan temannya Datang dan membentuk benteng tuk melindungi X1 dan megahajar komplotan Iwan.
“se..se.. nior”.kata Firmansyah Gugup.
“Ini perintah dari kekuasaan tertinggi kelas tiga untuk menghentikan Iwan yang bertarung secara tidak sehat”kata Ade pemimpin dari kelas 2IPA3.
Kemudian dilini depan para senior ada Dika,pemimpin 2IPS1 dan Rezky Pemimpin IPS2.”Mereka semuanya lemah-lemah”.kata Rezky kepada Dika sambil menghajar komplotan Iwan.
“yah pantas saja mereka semua kelasnya gampang di kuasai”.jawabnya dan juga sambil menghajar komplotan Iwan.”Ini juga anaknya kepala sekolah mau jadi sok jagoan”. Sambung  Dika yang tiba-tiba berhadapan dengan Reymondo.
                Reymondo pun lahir ternirit-birit,tapi berhasil di tahan oleh Iwan.”Hey,kalian semua! Jangan takut! Kita sudah dua kali mengahajar kelas senior maka jangan takut,serbu saja!”.
                Mendengar itu Reymondo dan yang lainnya kembali bersemangat dan kembali menyerang, sedang Ivank yang juga tengah menghajar beberapa orang anggota Iwan di belakang pasukan Iwan tersadar kalau ada Imam dan yenni di atas loteng,kemudian  berbegegas memberekan lawan-lawannya dan menuju loteng.
                Sesampainya di loteng,ada Sullivan yang berjaga, kali Ini dia benar-benar sendiri.”Minggir kau Sullivan!”. Gertak Ivank kepada Sullivan.
                “Aku yang di tugaskan menjaga ketiga manusia ini agar tidak kemana-mana”.jawab Sullivan
                “Apa tiga?”.kemudian Ivank melihat kearah teman-temannya yang terikat dan melihat Irwan.”Dasar Irwan,rupanya dia juga tertangkap”.katanya dalam hati.
                “tapi melihat kondisimu kamu takkan bisa menghadapiku,kau penuh luka”.lanjut Sullivan.
                “Kau kira aku selemah itu yah!”. Teriak Ivank sambil berlari dan menyerang Sullivan.
Namun benar yang di katakana Sullivan pukulan Ivank dengan mudahnya di tangkis oleh Sullivan dengan satu tangan saja.”Masih tidak percaya ya?”. Kata Sullivan tersenyum sinis. Sullivan lalu mencekik leher Ivank dengan tangan kanannya dan melemparnya jauh.”Enyahlah kau!”
Ivankpun terlempar jauh.”heh”.kemudian Ivank bangkit lagi.
Melihat hal itu Sullivan terkejut dan berkata.”Kau itu!,keras kepala !”.
Kemudian Ivankpun berlari kembali dan menyerangnya dengan tendangan kaki kanannnya. Tapi usahanya sia-sia,kembali Sullivan menangkisnya denganmudah dan melemparnya seperti pertama kali Ivank menyerang.
“Sudahlah jangan paksaku menyakitimu !”
Kemudian Ivank berdiri.”Bila memang harus ku lewati kau agar bisa ku selamatkan teman-temanku,akan ku lakukan”.kemudian Ivank kembali berlari dan menghantam Sullivan,namun hal yang sama kembali terjadi, serangannya masih di patahkan oleh Sullivan.
                Kali ini dengan murkanya Sullivan membanting Ivank ketanah.”Dasar kau!”.teriaknya sambil menendang perut dan kempalanya.”Bangsat kau!, bangsat kau !,bangsat kau !, bangsat kau!”. Teriaknya tiap kali Sullivan menghantam perut dan wajah Ivank.
                Sullivan begtu asyik melampiaskan amarahnya kepada Ivank yang tak berdaya lagi, dan tanpa dia sadari teriakan Sullivan menyadarkan Imam yang tengah pingsan,Imam menyaksikan teman kelasnya di injak-injak oleh Sullivan,menatap kekiri dan kekanan,Irwan dan Yenni yang terikat tak sadarkan diri. Menyaksikan hal itu Imam naik darah,dengan sekuat tenaganya Imam berusaha melepaskan ikatan rantai yang diikatkan padanya di belakang kursi dan akhirnya……
                “Sullivan!”.Imampun berhasil melepaskan diri dari ikatan rantai dan melilitkan sisa rantai itu keleher Sullivan dari belakang.
                “A…kau..u”.Sullivan terkejut Imam yang di rantai besi dapat meloloskan diri.
                Begitu keras lilitan Imam hingga Sullivan sulit tuk bernafas
                “Hentikan Imam!”.teriak Ivank dan segeramelonggarkan cekikan rantai Imam.”hey kau kutu buku!”.teriak Ivank sekali lagi dengan melancarkan pukulan tangan kirinya bertubi-tubi kewajah Imam.”Kau akan membunuhnya!”.
                Akhirnya dengan beberapa kali pukulan keras dilancarkan Ivank kewajah Imam Akhirnya diapun sadar dan menghentikan tindakannya tersebut,Ivankpun menyeret tubuh Sullivan yang sudah tak berdaya ketempat yang berteduh.”Imam tolong lepaskan mereka  berdua (Irwan dan Yenni)”.

Kembali kebawah, kelas X1 dan di bantu dengan pasukan Dari senior kelas 2 akhirnya menguasai mendan perang dan akhirnya menang, Iwan dan Reymondo berhasil di amankan Oleh Ade,Dika dan Rezky.
“Hmm terimakasih senior telah membantu kami”.kata Firmansyah kepada para senior mereka.
“tak apalah dek memang begitu seharusnya ”.jawab Rezky
“Setelah Ini kami akan mengadakan rapat pemimpin antar kelas untuk membahas mekanisme penguasaan kelas dengan menggunakan anggota”.tambah Ade
“Hmm maksudnya kak?”. Firmansyah bertanya.”Bisa di jelaskan sedkit?”.
“Maksudnya dek”.kemudian Ade menjawab.”Rapat bagaimana kelas satu ingin menguasai kelas lainnya yang berhadapan harusnya satu lawan satu antar pemimpin,bukannya serangan antar kelompok seperti ini”. Ujar Ade.
Akhirnya Firmansyahpun mengerti.“Hmmmm”.
“kejadian ini juga pasti sudah tercium oleh para guru,jadi kami dari kelas dua dan pemimpin dari kelas tiga akan menyusun rencana agar kalian tak di ketahui atas kelakuan yang tadi ini”.tambah Dika lagi.
“Jadi sekali lagi terimaksih senior”.kata Firmanysah sambil membungkukkan badannya.



Dua minggu kemudian,keributan sudah tak tercium lagi dan sekolah kembali tenang. Tapi kekuasaan kelas 2 IPA 1 dan IPA 2 serta X2 hingga X5 masih di kuasai oleh Iwan
Di dalam kelas X1.”Anak-anak kita kedatangan Murid baru yang bernama Agil satria”.sapa Ibu guru yang waktu itu jam kedua mata pelajaran menghentikan pelajaran sejenak.
“Anak ini,memang kren nampaknya Iwan tak menyukainya”.bisik Irwan kepada Ivank yang saat itu mereka duduk berseblahan. Ivank hanya mengangguk pertanda tidak mengurusi hal itu.

Sepeti biasaya jam 10.30 waktu istrahat, tak sengaja Iwan,Sullivan Dan Reymondo berpapasan dengan Agil, sungguh masalah besar Agil telah menabrak pundak Iwan,tanpa rasa bersalah Agil terus berjalan melewati Iwan dan kedua temannya itu.
“Hey anak baru!”teriak Iwan.
Kemudian Agilpun berbalik kebelakang dan melihat Sullivan,Iwan dan Reymondo berlari ingin mengahajarnya.
“Oh Tidak”.kata Agil terkejut.





THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar