Kamis, 10 Oktober 2013

Perjalanan hidup hingga usia 20 Tahun Fajrin


                Assalamualaikum teman-teman, lama tak jumpa buat orang-orang yang lebih dahulu mengenalku, dan buat yang belum kenal selamat penasaran. Saya mau cerita tentang penggalan hidup saya yang berkesan berawal dari saya duduk di kelas 1 SMP hingga saya berusia 20 tahun ini. Moga nggak bosan. Selamat membaca..

MASA SMP

                Masa SMP adalah masa baru buat saya yang baru Lulus SD kalau tidak salah waktu itu tahun 2006, sekejap orang –orang di sana mengenal saya, yah jelas waktu itu Ibu saya salah satu Guru di SMP tempat saya menuntut ilmu nama Sekolah saya itu SMP NEG.2 majene dan saya berharap saya bisa lebih baik di bandingkan di waktu SD dulu.
Menjadi seorang yang sering di soroti itu tidak nyaman,saya berharap mendapat perlakuan yang adil dan yang sama dengan siswa yang lain tapi ternyata paraguru di sana sangat cenderung membawa-bawa nama Ibu saya di sekolah “kenapa begitu anaknya Ibu....” kata salah seorang guru sambil menyebut nama Ibu saya. Segalanya mudah waktu itu tapi kadang tidak enak pula juga denga teman-teman saya yang lain yang melihat kalau saya bak raja yang di istimewakan karena anak seorang guru. Dalam hati saya berkata,”saya ingin bebas,nggak mau saya di kasih begini terus”. Dand sifat liar dan bebas saya muncul, saya sering mengganggu teman –teman,sering mengobrol ketika guru menjelaskan, dan berteriak bak orang gila yang sedang stress.
Di tengah-tengah kegalauan saya, tiba-tiba ada rasa yang berbeda ketika saya memandangi salah seorang dari teman perempuanku, entahlah saya bingung menjelaskannya waktu itu, ya katanya sih kalau kata orang namanya cinta, masih kelas 1 SMP udah ngenal cinta??, saya juga heran dengan diri saya ketika mengingat-ingat kejadian ini,yah sebut saja inisialnya HH sekelas denganku waktu itu. Saya coba mendekati,dekati terus lalu ku tunjukkan rasa perhatianku kepadanya dengan megajaknya ongobrol ala anak SMP hingga dia tahu perasaan saya sebenarnya kepada dia. Dia menjauh, dia risih, sama saya teman-teman L, saya tidak tahu kenapa? Mungkinkah saya jelek?.
Hingga bebearapa teman di kelas saya tahu dan akhirnya saya malu , saya dan HH tidak baku bicara.
“tuh kan kenapa mesti dia tahu,dia tahu dia menjauh,kan dah bagus kemarin-kemarin akrab”.kataku menyesal.dan selang beberapa hari kemudian saya semakin Galau,ternyata si HH telah jadian dengan tetangga saya L .
                Tak lama kemudian di pagi hari “Ayah,ibu pergi ma’a, Assalamualaikum..”. dengan semangat 45 saya berangkat kesekolah dengan berjalankaki,baju lengan pendek gombrang sampai siku lengan,baju di masukin dan celana biru yang pendeknya sampai lutut,ayolah maklum blum ngerti namanya bergaya. Tiba di kelas simpan tas kemudian duduk di teras kelas bersama teman-teman, baku buru-buru,baku pukul-pukul hingga jadi pukul beneran akhirnya masuk ruang BP. Entah apa juga yang saya pikirkan waktu itu, nggak ada gunanya saling kejar-kejaran sampai keringat bercucuran huuuuhhh..., selang beberapa hari,hari yang sama terus menerus berjalan dan saya tetap bergejolak dengan posisi saya sebagai anak guru yang di istimewakan, hingga pada suatu saat saya memunculkan rasa yang seperti pada si HH,entahlah dia yang memancing ataukah saya yang kepedean waktu itu. Kembali saya dekat dengan seorang cewek berinisial VS  dia berbeda sekaaaaali dengan HH akrabnya bukan main. Baku buru-buru sama-sama,sipicawai siola-ola. Dan akhirnya,teteteeeeeeetttt.... dengan memantapkan hati dan saya yakin akan di terima 100% akhirnya saya menyatakan cinta...tapi tidak di jawab,dia cuek,dia bisu, dalam hati saya berkata”pasti di tolak lagi L”.ku tunggu jawabannya waktu itu itu masih jelas di ingatanku sore hari di lorong samping-samping stadion dekatnya penjual es kelapa muda,tapi waktu SMP ka blmpi ada penjual, ya di situmi ku tembak i dengandi saksikan beberapa teman-teman perempuan dan tukang becak yang lagi istirahat, saya duduk berseblahan dengannya “bagaimana?”. Kataku. Cewek Itu memandangi teman-teman ku, dan teman-temanku memberi isyarat seakan mengatakan “iya”.dengan malu-malunya si VS menjawab “iya”. Jujur waktu itu saya senang sekali bercampur kata banget dan sangat. “akhirnya saya punya pacar ya ALLAH...!!”.
                Senangnya hati ini setiba dirumah,ku bayang-bayangkan wajahnya yang manis,penyya tapi cantik,URURRUWW...!! naotaongia lope. Waktu awal-awalnya sih bagus tapi...Beberapa hari berselang di dalam kelas waktu itu saya mencoba dekati VS tapi tidak bisa, nggak tau kenapa?,kejahauan kale’ atau memang dia yang menghindar, lalu ku liat dia tengah akrab dengan seorang laki-laki yang berasal deri kelas lain (temanku juga). Mencoba menepis anggapan mereka kalau mereka saling suka itu susah,mencoba bicara dengannya tapi tak di anggap dan berharap semua baik-baik saja,dan kalau malam susah bobo mikirin dia mau di SMS tapi waktu itu nggak punya HP ya terpaksa tak gantungi tau. Kalau begitu maunya ya oke saya akan tetap galau,sebagai joki roca’ di kelas hingga pada suatu sore ketika ingin pulang les sekolah kalau nggak salah, ketika saya melewati stadion tiba-tiba teman kelas saya datang dan mengatakan “VS mau putus sama kamu”.dan ku tanya.” Kenapaimau putus?” . kemudian dia berkata lagi”katanya tidak berubahko,masih kaya anak-anakko selaluko nakal,nd murubahpi sikapmu na bilang sesuai perjanjianmu dulu sama”. Kemudian temankupun pergi. Niatnya sih mau menunggu VS sampai keluar sekolah,waktu itu saya menunggu di depan SMP3, akhirnya yang ku tunggu keluar juga, sayapun berdiri,VS melihatku kemudian dia berbalik arah menuju rah jalanan Kantor DPR menuju rumahnya, nassa arae usa’ding. Dengan hati tertunduk,kecewa dan nggak tahulah apa yang kurasa waktu itu sambil mengingat-ingat yang di katakan teman ku tadi, “perjanjian,perjanjian,perasaan Vsnggak pernah bilang waktu itu?” malamnya saya ingin cepat-cepat tidur berharap pagi datang.
                Dan ternyata benar,pagi pun tiba,shalat,mandi,makan pagi,pakai sergam,topi biru tetap dikepala walaupun hari jumat-sabtu,dan nggak lupa “Ayah,ibu pergi ma’a, Assalamualaikum..”.
Anak manis. Tiba di sekolah berharap dia melihat wajahku yang kasian ini tapi dia Cuma melirik sesekali nggak tahu apa maksudnya, hingga tiba saatnya untuk bicara ketika itu satu mata pelajaranyang kosong ,masih teringat jelas kejadian itu di meja paling belakang agak kesudut kanan bila di lihat dari meja guru dia duduk di salah satu bangku yang dimana tempat bersandarnya menjadi tempat dagunya berada,dan tetap cantik(waktu itu). Mencoba bertanya padanya “kenapaki?, mau betul putus a?”. Tidak ada jawaban. “bicara ki ee”. Masih bisu. “mauki putus a?”
Akhirnya entah apa yang terjadi waktu itu kenapa saya bisa menyimpulkan bahwa VS ingin putus dan kamipun putus,saya meninggalkan tempat itu dan menuju kamar mandi dan mencuci muka kemudian kembali kekelas,beharap perasaan iba dari cinta dan pacar pertamaku,tapi tidak ada tori ee L.
 Selang beberapa minggu teman saya mengahampiri saya dan menceritakan hal yang terjadi yang isinya masih ku ingat;”sebenarnya VS tidak menyukai mu dengan sungguh-sungguh dia terpaksa karena RAS(teman cewek) dia tidak menukaimu karena kamu tidak gaul,bajumu gombrang kaya pake daster....” masih banyak lagi.
Mau menagis sih iya waktu itu,tapi sekarang baru sadar kalau hal seperti itu mencintai orang dengan  melihat penampilan,bukan dilihat dari hati.
               

Lewat dari cerita yang bisa di bilang buruk itu, dengan bermacam kegiatan umpamanya lebih memikirkan teman-teman di banding masalah pribadi,main PS di Rental game dan lain-lain. Dan tak terasa saya sudah memasuki kelas dua SMP, di kelas dua saya berpisah dengan beberapa teman-teman baik saya di kelas satu gara-gara seorang guru aneh,entah apa yang ada di fikirannya itu,ingin menjadikan kelas F sebagai kelas Unggulan? Saya rasa tidak usah guru itu juga bukan kepala sekolah, maunya seenaknya suruh saya dan teman-temanku angkat bangku buat mengatur  kelas yang dia rancang, “wah gila, galau mau bikin aturan kerja sendiri donk,program aneh-aneh di jalanin juga”.
 Ucapku berbisik pada seorang temanku.
                Memang sih waktu itu banyak guru-guru aneh di SMP ku tapi ku anggap cuek saja,sayapun makin dewasa ujung-ujungya pula karena  mungkin ayah saya adalah perokok saya juga ikut-ikutan terjerumus kedalam dunia yang namanya rokok, kelas dua juga yang membuat pergaulan saya semakin bebas adalah para kakak-kakak kelas yang dominan menjadi teman akrab saya di banding teman letting saya dan entah mungkin ada yang salah dari saya atau mungkin itu takdir Tuhan waktu itu yang membuat saya berfikir satu hal yang membuat saya tak cuek yaitu sesosok perempuan kakak kelasku yang berinisial RM. Tubuhnya yang  mungil hitam manis,rambut panjang dan senyum indah membuatku luluh,apalagi suara pelannya yang membuatku semakin suka di saat dia berbincang dengan orang-orang,
                Awalnya dia diam ketika berhadapan denganku,maklum baru kenal,cuek dan waktu itu saya bisa simpulkan bahwa “paling di tolak”, tak lama ku dekati temanya memalui temanku juga dan menitip salam padanya, dia pun tahu,tapi mukanya masih datar-datar saja setiap bertatap muka dengannya.tak lama lagi,melaui temanku di tanyailah dia nomor hanphonenya diapun memberikannya dan tahu jelas bahwa saya yang minta. Tapi saya bingung,mau hubungi dia tapi saya sendiri nggak punya Hanphone waktu itu,maklumlah hehehee. Ya akhirnya saya nekat juga memakai telepon rumah untuk menelpon,dan siapa sangka sambutannya kepada saya sungguh bagus, dan kami terus dan terus berhubungan. Masih ku ingat waktu itu bulan puasa saya kerumahnya jalan kaki,sendirian.baik siang maupun malam saya mampir kerumahnya bila saya kangen, diam sih tapi mau di apa,karena saya yang mau jadi saya yang harus mulai terlebih dahulu.
                Sekitar sebulan saya berhubungan dengan RM akhirnya orang tua saya tahu,saya tak menyangka tanggapan orang tua saya mengenai RM itu sungguh negatif terutama Ibu saya dia selalu memandang dari latar belakang keluarganya yang bisa di bilang RM itu tidak mampu,saya bingung,kenapa Ibu begitu sifatnya,saya benci Ibu waktu itu,benci sekali . sampai-sampai saya ndak mau makan ,saya diam terus dikamar karena masalah itu. Selang beberapa hari saya mencoba menghubungi kembali nomor RM dengan mengendap memakai telepon rumah  hasilnya nomor itu tidak aktif,beberapa kali kucoba tapi tak aktif,saking seringnya ku coba 1 tahun saya masih hafal nomor itu.
                Waktu berlalu aku melupakan RM dan memulai hidup baru,yah kataku dalam hati. “biarlah sudah lewat”. Dengan sedikit pasrah saya menyarahkan semuanya pada Ibu tentang jodoh saya waktu itu, saya sibuk dengan kegiatan saya seperti mengikuti pelajaran extra,PMR dan Basket. Sering bermain basket,akhirnya banyak juga adik kelas ku yang mengenal saya melalui posisi Ibu saya sebagai Guru di sana.
                Naik ke kelas tiga saya makin ancur, saya bolos sekolah...!!, hal yang tak ku pikirkan sebelumnya, ketahuan merekok oleh orang tua dan sering keluar malam dengan alasan Bimbel.
Waktu itu hari perdana di saya dan teman-teman SMP ku  bimbel di salah satu bimbingan yang terkenal di majene, tiba-tiba kabar mengejutkan menimpah kami semua, seorang yang teman kami mengalami kecelakaan ketika ingin berangkat ke tempat bimbel, dia cewek ,dan menurut ceritanya orang-orang dia di serempet motor dan jatuh,yang menyerempet kabur, setelah teman saya itu trjatuh ada motor yang hilang kendali tiba-tiba menggilas tubuh teman ku itu hingga mulutnya mengeluarkan darah.dan akhirnya di larikan ke rumah sakit. Dan tak lama kemudian teman saya itu di kabarkan meninggal dunia.
                Kelas tiga saya sebangku temanku yang berinisial TS teman sebangku dari kelas 1 sampe kelas tiga,dia cowok mahir matematika dan guru matematika di sekolah saya Tahu itu,waktu itu ulangan matematika, beberapa hari kemudian hasilnya di bacakan oleh guru matematika itu sendiri dan waktu itu saya berhalangan sakit (sakit BENERAN).hasil menunjukkan bahwa TS memiliki nilai ulangan yang bisa di bilang sempurna sedang saya (Tori’)mendapat nilai rendah, ada kata-kata yang sulit kulupakan dan sangat membanggakan dari guru matematika itu,dan meskipun itu ku dengar dari teman-teman saya dan TS sendiri dan kuranglebih bunyinya seperti ini ; “saya mengaku dengan ke jujuran Fajrin,sudah tahu TS ini anaknya pintar matematika,kenapa dia tidak menyontek pada TS,seandainya Orang lain,sudah pasti dia menyontek dengan di pekerjaan milik TS,saya bangga dengan Fajrin”. Waktu di ceritain juga bangga dengarnya(moga saja teman-teman dan TS nggak bohong),tapi tidak saya perlihatkan rasa bangga saya karena cerita sebenarnya , saya tidak bisa  mnyontek ke pekerjaan TS karena waktu itu leher saya kurang panjang untuk lihat tulisan TS yang kecil.hehehee.
                Di kelas tiga juga saya mengenal seorang cewek dari sekolah sebelah, inisialnya AM
Ku minta nomor hanphonenya dari salah satu adik kelasku dan berharap dia dapat menumbuhkan cinta dalam hidup saya ini. Awalnya ku SMS (waktu itu mesti pinjam HP Ibu udah nggak kepake) dia dan keadaannya dia cuek,cuek, dan cuek. Eh tau..tau.. lama kelamaan dia juga senang sama saya dan akhirnya kami berhubungan terus. Saya sering kerumahnya (waktu itu di bonceng sana-sini sama temanku) berbincang-bincang tentang sekolah hingga ke pembahasan dari hati ke hati. Setelah lama berkomunikasi dengan AM akhirnya ku putuskan untuk menyatakan Isi hatiku,waktu itu masih ku ingat; pulang bimbel sekitar jam sembilananlah saya di antar teman saya kesana dan pergi mengantar pacarnya pulang Bimbel juga (satu sekolah denganku),bulan menunjukkan sinarnyadan saya duduk di tempat duduk yang terbuat dari batubata dan semen yang sudah di tehel warna merah dan dia duduk tepat di sampingku, setelah berlama-lama pembukaan(pembahasan atau embel-embel). Akhirnya ku nyatakan juga perasaanku kepanya,dia menjawab “hmm  bagaimana yah saya belum yakin”.itu tuh saya udah bayangin kalau bakalan di tolak lagi. “apakah saya harus ku jawab sekarang?”.katanya lagi. Katanya ORANG kalau kita nembak seorang cewek dan cewek itu memintanya untuk befikir maka berikanlah dia waktu untuk berfikir, itu prinsip saya waktu itu, dan sayapun menjawab “eehhh...nggak usah nanti besok saja”. Sebenarnya waktu itu pengen banget genggam tangannya tapi saya tidak bernani (masih luguh-luguhnya :P),jantung berdetak dan keringat dingin dan keadaannya AM malam itu begitu manis dan senyum gugupnya menawan. Mengingat malam itu pengen banget balik ke SMP. Biarpun waktu SMP saya bego’ tapi bisa miliki AM kembali itu adalh mukhjizat. Teman sayapun datang dan akhirnya malam yang indah itu berlalu dan menjadi pagi, berangkat skul dan mengucap salam pada Ayah dan Ibu,kembali dengan semangat 45 menuju sekolah dan ping...!! akhirnya dia terima saya, dan senang sekali rasanya. J kamipun jadian,malanya ketemuan di depan atau di dalam lorongnya baik sore maupun malam sitole slalu hehehehe...dan satu hal yang masih ku ingat,dia adalah pacar pertama yang menggenggam tangan saya dan pertamanya deg-degan BANGET SEKALI DAN SANGAT.
                Setelah beberapa lama berjalan ada hantaman menghampiriku lagi-lagi ada pelarangan dari Ibu,IBU...IBU.... Ada apa dengan Ibu saya sebernya “Emang Ibu nggak pernah pcaran apa? “.teriakku....dalam hati hehehe.... . lama usai kejadian itu akhirnya kami berdua pun berpisah karena ada pihak ketiga yang songong mencoba memanas-manasi masalah kita berdua. Good bye AM “saya kira kita kan berjalan lama tapi nyatanya Cuma 2 Bulan,waktu itu saya sangat sayang sama kamu J


MASA SMA
               
Sungguh malang nasipku ini,galaunya waktu itu sampe sebulan kalau ndak salah bahkan lebih. Melepas kegalauan itu lama terasa sampai saat pendaftaran masuk SMA.awalnya saya tak ingi mendaftar di sekolah dimana sang Ayah saya mengajar di sana maunya sih di SMA lain atau SMK tapi dengan alasan saya anak yang nakal jadi terpaksa saya di SMAnya Ayah saya juga.  Di tengah-tengah kegalauan saya itu saya di beri Hanphone oleh Ayah dan motor(ya sekedar pake tidak pake). Tes masuk SMA dulu sudah punya maslah di tegur Guru di sana gara-gara rambut yang kepanjangan.
                Usai tes akhirnya dari sekian siswa saya termasuk yang di trima (ya nassami),Masa Orientasi Sekolah atau di sebut MOS tiba,dan lagi-lagi saya jatuh hati dengan seorang cewek senior inisialnya NC yang sesuai dengan kriteria cewek saya yaitu manis , NC menunjuk saya masuk ke dalam perlombaan upacara antar gugus,waktu itu saya boring dan akhirnya hari berikutnya saya pura-pura sakit, dua hari pura-pura sakit (anak pandai) akhirnya saya masuk lagi pada hari terkahir MOS, kemudian selesai masa MOS berakhir dan hati saya dan NC ikut berakhir.
                Keesokan harinya hari pertama masuk sekolah dan langsung belajar, wajah yang asing ku lihat dari teman-teman kelasku di SMA,dan untuk kesekian kalinya TS menjadi teman sebangku ku (Asyik ada joki Matematika lagi heheheee).  Awalnya sih saya ingin menyembunyikan identitas saya kepada siswa kalau saya ini anaknya seorang guru, tapi apa ada semuanya terbongkar akibat Ulah guru(mohon maaf temannya Ayahku) yang emang baik  tapi saya kesal karena membongkar semuanya kalau saya anaknya seorang guru L. Di kelasku tak ada yang menarik anak exotis biasa aja tuh, anaknya para pejabat waktu itu satu kelasku yang katanya ORANG banyak yang ngejar cowok-cowok kuliat biasa aja,sama kaya cewek pada umumnya, kecuali satu cewek manis tapi sayang kulitnya putih dalam pikiranku waktu itu cewek yang kulitnya putih itu manja dan tak tahu kerja. Entah mengapa saya suka sama dia,dan lama-lama saya jatuh hati (jatuh cinta lagi :P),inisilanya MA. Dan ku coba meminta nomornya dari teman sebangkunya yang berinisial FS, orangnya manis, awalnya saya mendekati MA tapi herannya yang sering saya SMSan yaitu Si FS dan terjadi kesalahan saat berhubungan dengannya yang kurang lebih isinya begini;

FS           : kenapa masih sendiri?
SAYA     : saya masih menunggu yang cocok saja.
FS           : emang kriteria cewek kamu seperti siapa
SAYA     :seperti kamu..

                Kecelakaan ituberlanjut hingga saya secara tidak sengaja menyatakan cinta padanya. Masih ku ingat waktu itu malam jumat dan bsoknya itu FS yang menjadi petugas kebersihan kelas. Keesokan harinya ketika FS tengah menunaikan tugasnya pket kebersihan dan masih sangat segar di dingatanku waktu itu dia berseragam pramuka,dan memegang sapi ijuk, menyapu dan lewat di hadapanku yang tengah duduk di bangku di mana saya duduk. “bagaimana eee”.kata ku kepada FS, tapi dia tetap diam dan terus mnyapu. Dari sikapnya saya sudah menerka-nerka jawaban FS. “Pasti di tolak lagi”. Keluhku dalam hati. Waktu itu saya sangat resah,nyesal saya mengungkap asal-asalan kepada FS, sampai malam tiba saya tetap kepikiran soal itu. Saya coba mengirimkan pesan singkat padanya, dia membalas dan kami pun saling mengirimkan pesan singkat, tiba-tiba dia mengirimkan pesan padaku yang isinya masih jelas ku ingat.”masih mau ki jawaban pertanyaanmu yang kemarin,aku sudah punya jawabannya, itupun kalau kau mau” .dan sayapun membalas pesannya .“iye saya mau jawabanta”. Waktu itu balasan yang saya tunggu-tunggu lama sekali,beberapa kali saya kirim kembali pesan yang tadi itu sampai-sampai ngantuk saya nunggunya. Setelah lama menanti pesan balasannya FS masuk ke hanphone saya yang isinya kurang lebih  begini ; “ia saya mau jadi pacar kamu,dan tanpa di suruhpun saya mauko’ jadian sama kamu”. Hati saya senang sekali bukan kepayang (maklum penantian panjang) dan akhirnya saya dan FS berpacaran hingga satu tahun 2 hari hehehe.. selama kami berpacaran banyak rintangan menghadang masalah mulai dari orang Tua saya (kedua-duanya) tidak merestui lantaran banyak mulut yang bercerita tentang pacaran kami yang berlebih-lebihan di sekolah padahal saya merasa tidak, memang saya waktu itu baru tahu yang namya ciuman setelah dengannya tapi saya tahu tempat di mana saya harus begitu dan mana yang tidak, orang-orang selalu bercerita berlebihan yang belum pasti mereka liat. Bahkan Ayah juga begitu, sampai-sampai para Guru merapatkan tentang saya  dan FS yang katanya Harus di keluarkan di sekolah atau tidak . saya tidak menyadari akan itu,saya lebih mementingkan ke egoisan saya mencintai FS di banding posisi Ayah saya yang menjadi seorang guru di sana, sekarang saya mengaku salah , mestinya saya harus membuktikan semuanya dengan tindakan dengan menjaga sedikit jarak denga FS mesti saya dengannya berpacaran. Tapi saya terus menerus dekat dengannya, FS mengatakan “jauhi saya” . tapi waktu itu saya tetap mendekati dan mencintainya tanpa perlu merasa akan bimbingan orang dewasa dalam hubungan itu, malah saya saya semakin menjadi-jadi dengan FS waktu itu adalah pergolakan yang luar biasa di masa remaja saya. Semua orang yang menasehati ku , saya anggap musuh, waktu itu saya benci  mereka .
                Kalau boleh jujur pacar yang pertama membuat saya menangis yaitu dia,FS dengan segala kesederhanaannya. Terus, kenapa orang-orang terus mencelah hubungan saya dan apa salahnya kalau saya sekelas dengan pacar saya?,kelas lain juga ada kok yang seperti saya.pikiran saya waktu itu memang pendek tanpa menyadari kalau anak dari seorang anak guru,anak pejabat dan anak –anak orang terkenal alias banyak mattaui memang harus menjadi contoh dan layak di soroti.
                Tapi penyebab saya dan FS berpisah karena tipe saya yang super cemburuan dan tipe FS yang lebih akrab dengan lelaki di bannding perempuan, saya biasa nggak kuat kalau dia begitu,sering darah tinggi dan saya menyerah dan akhirnya memutuskan tuk mengakhirinya semua, semakin tepat lagi ketika naik kelas dua , dia di jurusan IPA sedang saya sendiri di jurusan IPS.

                Naik ke kelas dua dan memutuskan untuk memilih IPS menjadi pelabuhan berikutnya, awalnya sih Ayah ingin menempatkan saya di IPA , tapi saya tidak mau, saya tidak tahu mengapa waktu itu saya memilih IPS kaya pacaran Tulus mencintainya dan tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata. IPS,berbeda keadaannya sewaktu saya jalani di kelas satu, mereka yang di dalamnya semua baik,tidak ada yang songong, saling menolong,bahkan pada saat bolos sekolah dan ulangan harian, saya nggak mengerti waktu itu. “ada apa dengan mereka ?,apakah mereka nggak takut ketahuan kalau teman bolos malah di kasih izin dalam absent?, apakah mereka semua yang di kelasku ini tidak merasa tersingi kalau mereka saling membantu pada saat ulangan?”. Awalnya saya merasa tidak cocok dengan atmosfer kehidupan mereka dan memutuskan bergabung kembali bersama teman-teman di kelas satu saya.
                Saya merasa nyaman bersama mereka,teman-teman ku dari kelas satu itu sampai-sampai saya bolos sekolah bersama anak-anak IPA yang lainnya dan waktu itu saya sendiri yang dari IPS. Waktu itu,saya sempat di katai,entah siapa orangnya saya lupa, yang katanya seprti ini ; “ngapain kamu Anak IPS bergabung sama anak IPA”. Akhirnya  saya sadar kalau mereka(anak IPA) bukan tempat saya bergaul, karena memang dari beberapa dari mereka ada yang nggak cocok sama saya. Saya akhirnya memulai hidup di lingkungan Anak IPS, membuka hati dengan mereka, dan beradaptasi dengan orang-orang di dalamnya.
                Ada yang bilang kalau di kelas IPS itu tempatnya anak-anak nakal, tapi kenyataannya tidak juga sih. Ada memang yang nakal, krena memang pada dasarnyasetiap kelas ada tersimpan siswa yang nakal, ah... omong kosong bila tidak ada. Coba ingat teman-teman pembaca di dalam kelas waktu SMA dulu yang paling nakal siapa?.
                Kami (anak IPS) selalu di banding-bandingkan dengan jurusan lain,bahkan guru juga begitu.
Saya rasa nggak wajar kalau ada guru yang ngomong ,”jurusan IPA lebih baik ketimbang anak Dari jurusan IPS”. Seakan IPS di sudutkan, mana? Katanya Guru itu adalah pengganti orang Tua di sekolah,tapi nyatanya nggak kaya Orang tua saya, Ayah saya guru dan Ibu saya guru tapi nggakpernah Tuh saya di banding-bandingkan dan di sudutkan sama saudara-saudara saya yang lain.
Jujur saya merasa aneh bila ada ajaran dari guru di sekolah saya yang menyimpang dari ajaran-ajaran orang tua saya karena saya berpatokan pada :
guru adalah pengganti orang tua di sekolah :jujur saya nggak mau punya orang tua yang membanding-bandingkan saya dengan orang lain,tega meriaki saya di depan umum,katanya itu mendidik saya,tapi guru yang pernah teriaki saya itu nggak pernah mau berfikir dari sudut pandang siswa yang dia teriaki,bahwa teriakan itu membuat siswa yang di teiaki itu malu dan kehilangan mental. Ada juga model guru yang kelakuannya rese,menanduk  siswa saya yang di jalan yang katanya kamu di jalan, ia memang di jalan ya yang namanya orang rese nggak punya otak, kan ada clacksound buat kasih peringatan buat orang di jalan. “kalau begitu caranya kalau anakmu di tengah jalan terus langsung ku tabrak jangan keberatan donk”.tampa sengaja mereka mengajarkan prilaku tak baik dalam mendidik, entah mereka terlalu merasa tua di banding muridnya atau mungkin muridnya yang nggak punya telinga.
                Jujur lagi neh :P, sejak saya menjadi siswa teladan di IPS saya jadi pintar ngomong (dampak positif) yah terkadang juga ada omong kosongnya (dampak negatif). Saya menjadi kritis,terhadap guru-guru,siswa lain dan peraturan sekolah dan Alhamdulillah Ayah sangat mengerti keadaan saya sebagai anak remaja. Di kelas dua Ini lebih banyak masalah bginian lebih banyak dari pada masalah percintaan. Emang ada sih yang nyangkut dan sampe sekarang tetap bersama saya,yang jelas dia baik,rasa cintanya ke saya lebih besar dari pada saya mencintainya, dia adalah sosok yang setia, walaupun putus nyambung dia tak punya pikiran untuk mencari hati dengan pria lain, dia pemegang komitmen terbaik yang pernah ku kenal yang mengatakan bahwa “kau adalah pacar pertama dan terakhir buat saya”, dia penurut dan Insyah Allah menjadi Ibu dari anak-anakku nanti.
                Tiba saat saya duduk di kelas tiga SMA nggak ada yang terlalu spesial yang saya rasa waktu itu semakin dewasanya pikiran dan meninggalkan pergaulan yang besifat menyakiti seseorang, saya lebih fokus sama  sekolah dan Bimbel malam saya. Tapi ada-ada saja yang membuat saya nggak nyaman di sekolah sebab ada guru sok, sok ngatain dirinya polisi patroli sekolah, elllah ni guru kepedean amat sih”. Ungkap ku dalam hati. Pernah suatu hari ada teman saya yang sedang  Ulang tahun, maklumlah kalau biasanya ulang Tahun kita pake lempar-lempar telur gituh... , menurut versi saya begini;  pada saat saya melemparkan telur itu ke arah teman saya dan mengenai telinganya dan cipratannya itu mengenai 3 orang yaitu; adik kelas saya,cewek (yang paling banyak kenna’) dan nampaknya adek itu ngerti kalau kakak-kakaknya lagi happy, kedua, kepala sekolah yang  kelihatannya kenanya sedikit di bagian tangan kalau nggak salah, dia cuek aja tuh dan mengerti, sosok pemimpin yang saya suka yaitu pengertian, dan yang terakhir si guru sok itu, dia keberatan kepada saya tentang tindakanku melempar telur,katanya kepala sekolah kena, dia menyuruhku tuk menghadap pada kepala sekolah .“ngapain juga di suruh-suruh sama kamu” . sesudah itu saya langsung pulang menuju rumah, saya Cuma meminta maaf kepada adik kelas ku yang terkena paling banyak dan setengah dari jilbabnya  penuh dengan kuning telur.
                Dan hari senin, upacara bendera dan guru sok itu yang menjadi pembina upacara, yang membuat saya jengkel pada saat amanat upacara, dia membahas saya soal pelemparan telur itu dan katanya guru sok itu “saya di lempar”.   “ini guru kegeeran sekali sih,ngapain juga saya lempar kamu” waktu itu saya berbicara sendiri dan lekas pindah kebarisan belakang sambil kembali berkata “ngapain saya dengar ceramah orang itu”. Dan bercerita dengan teman-teman lain di belakang.
                Kemudian beberapa bulan lagi Ujian akhir sekolah, pengennya cepat-cepat lulus males saya tatap muka sama si sok itu. Pergerakan saya kemudian sangat di batasi oleh Ayah katanya harus fokus belajar, mau jadi anak guru yang nggak lulus ujian?.” Wadduh nggaklah,saya nggak mau”, dan akhirnya ku paksakan untuk belajar,singkatnya saja yah, setelah ujian saya berangkat menuju makassar, saya bimbingan di sana dengan tujuan agar lulus di perguruan tinggi di makassar, tinggal satu kost dengan teman-teman dari jurusan IPA dan sepertinya Cuma saya anak IPS, entah kenapa? Ternyata kaya’ teman-teman kelasku saja, saya berfikir, katanya IPA dan IPS itu beda, yang bedanya dari segi mana?. Belajarnya bareng-bareng,curhat bareng, apa yah?. Di tempat bimbelku di sana saya meliahat seorang cewek dia putih, tinggi, dan pendiam (bukan tembok) dia siswi di tempat bimbelku berada, tapi gaya yang aneh dan membuatku dan teman-teman lainnya memperhatikannya, dia seperti “sekretaris atau pegawai bank”, hmm saya dan teman-teman sepakat menyebutnya SI WANITA KARIER. Dan saya mulai tertarik dengannya hehehe. Saya pun berkata pada teman-temanku “saya akan dapatkan dia”. Pernah suatu hari teman-teman saya (antar teman-teman majene yang bimbel di tempat bimbelku)Tengah kumpul di kos-kosannya tempat waktu itu baru kenal jalan di sana.”ya ampun masa harus jalan kaki kesana?,kan panas?,sendiri lagi”. dan kebetulan saya melihat si wanita karier keluar dari tempat bimbel dan menuju motornya, saya perhatikan dia “ni orang kalau pake stoking yah mirip banget sama wanita karier”.ucapku dalam hati.
Waktu itu dia tengah memasang kaos tangannya dan memasang helmnya dan segala kenekatanku krampas tasnya....!!!! dan saya BOHONG hehehe .
                Ceritanya begini dengan segala kenekatanku ku dekati dia dan berkata “bisa mintol nggak?”
Dia pun menjawab“iya,mintol apa dulu”
“Bisa antar saya nggak ke sana”kata ku sambil menunjuk ke arah jalan kos-kosannya temanku
“bisa kok”.jawabnya.”kamu yang bawa motor”.
“terus helmnya?”.tanyaku padanya.
“nggak usah,biar saya sajami  yang pake”.
Kemudian saya mengeluarkan motornya dari jepitan motor-motor yang terparkir, dan kami pun brangkat. Di jalan kamipun bercerita dan saya sebagai cowok harus memulainya duluan. “hmm, namanya siapa?”
                Diapun menjawab.”MI (inisial lagi),kalau kamu?”
                “saya Muhammad Fajrin,asalnya di mana”.
                “Asalnya di Pindrang,kalau kita?”katanya lagi
                “majene”jawabku.
                Dan diapun bertanya“Di mana itu majene?”.
                “Di sulbal”.jawabku.
                “dekat  mamuju?”katanya
                “IYa”jawabku singkat.”udah tahu jalanan di dekat sini?”.
                “belum terlalu sih”katanya.
                “kesini tinggal sama siapa?”tanyaku lagi
                “sama kakak dia kerja di sini”
               
                Akhirnya kamipun sampai di depan kos-kosan temanku. Saya turun dari motor.
Dan diapun bertanya.”ini rumahnya siapa?”.
                Akupun menjwab.”kosannnya temanku, masuk yukk”
                “nggak ah”.katanya
                “kenapa?,sekalian saja kenalan sama teman-temanku”kataku.
                Yah apa boleh buat nggak  mesti saya paksakan dan akhirnya dia pergi dengan senyum manis akibat sorakan teman-teman yang melihatku bersama wanita karier yang boncengan satu motor dengannya .yah setelah membuat sensasi itu akhirnya saya dan si wanita karier itu kembali seprti biasa saja yah walaupun sempat saya dan si wanita karier itu bertatap mata dan senyum,tapi karena wajah dan sikapnya yang terlalu dingin membuat saya memutuskan untuk berhenti.
                Tapi di Makassar saya tidak membidik satu cewek masih ada satu lagi yang inisialnya RH , yang sekelas denganku sewaktu bimbel, memang kalau mau di bandingkan dengan si wanita karier RH lebih sederhana, manis entah waktu itu dia punya pacar atau tidak tapi saya berusaha menyembunyikan identitas berpacaran ku sekarang agar dia welcome dengan ku. Akhirnya kami pun dekat,saling SMSan dan kamipun mulai tanya jawab. Lepas dari itu, saya mengikuti semacam try out di tempat bimbelku yang seingatku namanya  itu tepdek dan saya melihat dia lagi “si wanita karier” yang di mana di akhir acara saya sempat di tarik lari oleh teman saya dan menghadang si wanita karier itu dan menyuruhku dan dia berfoto bersama, dia tersenyum.. dan untuk pertama kalinya saya menyaksikan dia tersenyum dari jarak yang begitu dekat dia manis dan cantik sekali. Kemudain dia pergi bersama teman-temannya yang lain.
                Selang bebera waktu ada kejadian yang membuat saya harus merasakan luka dan dampanya hingga sekarang, kaki kiri saya harus di oprasi akibat masuk ke tempat pembuangan Tinja yang retak dan akhirnya pecah merobek pergelangan kaki saya, darah bercucuran bak Air mengalir, kucuba mengingatnya dengan  plastik, dan mencoba melangkah menuju kamar kos ku tapi kaki kiriku sulit di angkat,entah kenapa dengan kaki ku ini, terpaksa saya harus berjalan menuju kamar dengan kedua tangan memegang plastik yang membalut luka di kaki dan kaki yang tidak bisa terangkat membuat saya harus menyeret kaki saya itu. Waktu itu saya hampir saya menyimpulkan bahwa ini adalah akhir perjalanan Hidup saya, kenapa tidak , mata saya udah ngerasain gelap,bibir saya kering beserta tenggorokan dan jantung saya berdetak lebih cepat kaya habis berlari-larian di lapangan.
Tidak bisa tinggal diam saya bergegas mengambil hanphone saya dan menghubungi teman-teman saya, dan beruntung teman-teman saya berdatangan dan bergegas  membawa ke rumah sakit, waktu itu saya di angkat dua orang kemudian di naikkan ke atas motor, dan di atas motor ada teman saya membawa motor dan satu lagi ada di belakang saya, jadi ceritanya motor itu kami bertiga naik semua. Sempat saya menyaksikan teman saya yang di belakangku berdebat dengan temanku yang memegang kemudi motor lantaran saya mau di bawa Ke RS mana, jangan sampai masuk RS swasata kan biayanya mahal hehehehehe.
                Setiba di Rumah sakit saya segera suster yang katanya sedang KKN di rumah sakit itu, kaki saya di ronsen, saya dan teman-teman berharap luka ini Cuma luka sobekan biasa dan pong...!!. “ada urat kamu yang putus,jadi untuk menyambungnya kamu harus di oprasi”.kata dokter yang menangani saya. Mendengar  itu saya nggak mikirin kaki saya lagi,saya mikirin orang tua saya yang ada di majene.”ya ampun apa yang harus saya katakan,sama orang tuaku”.kataku dalam hati.”yah,bikin repot lagi”. Waktu itu,ada kakak saya yang datang sebagai penanggung jawab atas saya tengah mengurus sana-sini melengkapi data-data saya dan nampaknya orang Tua saya sudah tau dengan kejadian ini.
                Saya di infus,saya di pakaikan baju oprasi warna hijau danpanjangnya seperti daster,saya di bius sana sini dan malam harinya saya akhirnya di oprasi,sebelum di mulainya oprasi,seorng dokter yang menangani saya sempat mengajak saya mengobrol dan ketika obat biusnya bekerja kepada saya,dan sayapun tertidur. Selang beberapa waktu saya pun tersadar operasinya pun juga selesai dengan bersamaannya sadar saya.sesudah itu,saya keluar dari ruang oprasi dengan didorong oleh beberapa suster saya hanya terbaring lemah di tempat tidur,di depan pintu teman-teman saya sudah menyambut saya dan memberikan saya semangat. Saya di tempatkan di sebuah ruangan di ruangan itu saya tertidur,selang beberapa waktu saya membuka mata yang terpejamkan ini dan saya sudah melihat di depan saya sudah ada ayah dengan setia duduk di sampingku. Kata Ayah ibu tidak bisa datang karena adik saya yang waktu itu masih duduk di bangku SD tengah menjalani ulangan semester.
                Singkat cerita usai keadaan membaik,saya udah bisa berjalan dengan tongkat,akhirnya saya,kakak dan ibu serta adek saya yang waktu itu menyusul saya dan ayah untuk melihat keadaanku memutuskan untuk pulang kemajene, sungguh perjalanan yang menyiksa,sedikit-sedikit ada goncangan saya merasa sakit,begitulah terus hingga tiba di rumah saya,dimajene tercinta.
                Di rumah saya menunggu 2 bulan hingga hasil ujiannya ada hasil menunjukkan Bahwa saya tidak lulus,hati saya hancur,pengen nangis, sudah itu saya tidur dan paginya saya bangun sambil menatap langit-langit kamarku.”Ya Allah,saya mau kuliah di mana?”. Waktu itu saya tidak berfikiran untuk kuliah di majene,saya pengen di makssar,tapi nyatanya saya nggak bisa kesana lagi Untuk kesana menuju jalur-jalur lainnya. Dengan keputusan Akhir saya harus berkuliah di majene,awalnya sungguh berat, waktu itu umur saya sudah 19 tahun. Perasaan baru kemarin saya putus sama AM hehehehehe. Setahun berkuliah di majene,saya menatap adek saya yang menurut saya sangat di manja oleh Ayah dan Ibu. “ini anak manja banget”. Baru kali ini saya melihat Ayah dan Ibu sangat sayang dengan adekku. “ahh..saya nggak boleh,adek saya nggak boleh di manja”.kataku dalam hati.
“Saya adalah contoh menjadi seorang kakak yang baik,saya harus contohin laki-laki sejati itu bagaimana”. Perlahan-lahan saya merasa semakin dewasa,perlahan-lahan juga sifat nakal saya kurangi,”saya nggak ingin kalau adek saya nakalnya kaya saya lagi”. Dua tahun berlalu setelah kelulusan saya di SMA saya merasa Adek-adek junior saya mulai ada, “saya nggak mau kalau adek-adek junior saya membandingkan yang satu dengan yang lainnya dengan sebeblah mata”
Saya tidak mau zaman saya Sekolah kembali terulang di zaman adek-adek saya.
                Perlahan jawaban dari pertanyaan yang belum terjawab waktu SMA terjawab sendiri yangmuncul di benakku:
1)      Kenapa dulu orang tua saya melarang saya pacaran?
-          Sebab waktu SMP-SMA adalah di mana peran orang tua sangat penting,dia mengawasi saya dan melarang saya pacaran adalah salah satu pengawasannya untuk membimbing saya untuk mengenal dan mengetahui lawan jenis itu bagaimana dan ada batasan-batasan tertentu di dalmnya, biar nanti kalau gede’ tidak sembarangan pacaran.
2)      Kenapa Ibu adalah yang paling banyak ongomong kalau oran tua ceramah
-          Karena ibu persaannya lebih peka dari orang lain,bukannya membandingkan,waktu kecil kalau Ayah, caranya menasehati itu memukul karena kebanyakan didikan sang Ayah itu keras, kalau Ibu?,ibu nnggak tega mukul anaknya jadi Ibu Cuma bisa nasehati anaknya.
3)      Kenapa ada aturan-aturan di sekolah(SD,SMP,SMA) itu meski ada?
-          Sebab jikalau nanti di perguruan Tinggi aturan mengikat seperti aturan sekolah sudah tidak ada,jadi seakan bangku perkuliahan adalah ajang bebas-bebasan (lebih bebsa dari SD,SMP,adn SMA) nah aturan di sekolah itu adalah pembiasaan nanti menuju perkuliahan. Contoh: kita masuk ke sekolah jam 8 pagi otomatis sebelum jam 8 harus bangun donk,shalat subuh,merapikan tempat tidur,bantu orang tua di dapur,makan dan sebagainya. Karena kelak di perkuliahan itu masuknya belum tentu jam 8. Jadi sekolah mengajarkan kita di siplin bangun pagi,berseragam rapi,dan nggak bermalas –malasan.
Bagaimana?,masih nggak ngerti?. Mungkin ada cara lain,coba berfikir rumah kamu ada aturannya tidak?, kalau ada sama donk di sekolah. Kalau di langgar pasti di tegurkan?, sama di sekolah.kandang ayam aja ada aturannya bro,kalau malam ayam tidur.
4)      Kenapa adaaturan rambut pendek(bagi cowok) ada di dalam aturan sekolah,padahal baru di fikir nggak ada juga hubungannya dengan pelajaran?,iyakan?
-          Terlalu pendek pikiran untuk memikirkan itu,kira-kira ada nggak orang terpelajar rambutnya gonrong?,katanya rangking satu tapi rambutnya acak-acakan?,kalau ada yang ngaku punya perusahaan dimana-dimana tapi rambutnya acak-acakan percaya nggak?,pasti kebanyakan yang nggak percaya.sekolah yang siswanya yang panjang acak-acak itu Cuma di sinetron (tontonan tidak baik buat anak sekolah),menurut saya ,keseringan nonton sinetron ini orang-orang yang protes soal rambut panjang di sekolah. Memang nggak baca apa? Setiap sinetron sebelum mulai “cerita ini hanya fiktif belaka......” udah tau bukan beneran masih saja di tiru. Dan itulah guna peraturan rambut di sekolah itu ada,dan di bangku perkuliahanlah kita yang menentukan mau model acak-acakan atau model rapi waktu sekolah dulu?,masa mau di ragukan lagi?,orang berpendidikan (guru) ini yang mengajar kita untuk rapi coy. Minimallah kita harus menempatkan sesuatu, karena di bangku perkuliahan kita bagai tentara yang terlatih di pendidikan (di sekolah) yang baru pelantikan(bebas).
5)      Kenapa IPS  (SMA)selalu di anggap berandalan di mata para guru dan murid-murid di jurusan lain?
-          Karena memang brengsek...!! anak IPS di SMA itu memang begitu saya akui itu, maka dari itu peran guru yang katanya pengganti orang tua di rumah itu penting, sebagai orang tua harus memri arahan kepada anaknya yang salah,jangan selalu di sudutkan,jangan bilang “jangan ke jurusan IPS entar kamu jadi ikutan nakal kaya kakak-kakakmu” . tahu nggak di dalam rumah kita bersaudra 3 ,di antara 3 bersaudara itu pasti ada sifatnya yang berbeda dari sifat saudara-saudaranya,anak ini perlu bimbingan, itu fakta. Dan di sekolah juga begitu IPS adalah anak yang kalae-laeng jadi perlu bimbingan bukan cercaan. Ayah dan Ibu saya di rumah adalah pendidik,di rumah dia nggak begitu, tapi kenapa di sekolah ada yang kaya begituan yah??.
saya luruskan menurut Versi saya berdasarkan Versi saya,kadang ada perselisihan, antara jurusan IPA dan IPS itu karena penyebab pendidik di sekolah yang salah,anak IPS Iri dengan kasih sayang pendidik yang nggak adil,kebanyakan guru  begitu”. Anggaplah : Bawang putih :Jurusan IPA
Bawang merah: jurusan IPS
IBU mereka :  guru
 Karena menjadi anak yang baik Ibu selalu membanggakan si bawang putih ketimbang bawang merah, karena iri dengan bawang putih akhirnya si Bawang merah berusaha menyingkirkan bawang putih.
Nah seperti itu bila di gambarkan memalui cerita, tidak ada yang mau di beda-bedakan dengan saudaranya, jangan dibilang anak IPS nakal,berandalan maka kalian semua jahui,mereka juga butuh kasih sayang, bimbingan dan kelembutan. Bukan di biarkan.


                Hingga umur saya memasuki kepala dua alias 20 tahun saya tetap anak IPS sejati dan menghormati ilmu,pendidik dan teman-temanku semua. Saya adalah contoh bagi adik-adikku semua,bagi saya di usia ini adalah di mana saya harus terlihat baik dan dewasa di mata mereka. Saya nggak punya waktu untuk eksis-eksisan di ketek orang tua , saya akan senetral mungkin bila ada adik-adik yang punya masalah yang datang,saya akan memberikan penjelasan dari segala sudut pandang. Terima kasih. Saya Muhammad Fajrin sampai ketemu di lain kesempatan . Asslamualaikum wr.wb.

2 komentar:

  1. selamat untukmu fajri dan Allah Memberkahi hidupmu.

    BalasHapus
  2. bukan cuma saya tapi kita semua bro yang bisa menyadari kedewasaan ini... :)

    BalasHapus