Jumat, 04 Oktober 2013

CARA MENULIS PUISI DENGAN BAIK


Puisi - Puisi adalah sebuah kata yang simple. Tapi akan terasa sangat membingungkan untuk mengaplikasikannya. Pada hakikatnya puisi itu adalah ungkapan isi hati yang terungkapkan oleh berbagai situasi. Menulis puisi sangat terasa mamfaatnya, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Ada rasa bangga tersendiri bagi kita ketika orang lain bedecak kagum tentang puisi kita. Terkadang kita juga berfikir kritis tentang dunia puisi. Untuk apa orang menulis puisi? Apakah semua orang bisa menulis puisi?  


Jangan bertanya kepada orang yang tidak tahu berpuisi, karena jawabannya akan sangat aneh. Sebenarnya jawabannya sangat simpel.


Pertama: tujuannya adalah untuk kepentingan tertentu, diantaranya: ingin terkenal, mengisi waktu senggang, untuk si dia yang memaksa untuk menuliskannya puisi dan bahkan menulis puisi untuk mencari uang.


Kedua: semua orang bisa menulis puisi, kecuali orang yang telah tidak waras. 


Ketiga:  puisi ditulis dengan jalan mengonsentrasikan segenap potensi pikiran dan rasa.


Tapi yang menjadi sebuah patokan utama dalam mencari CARA MENULIS PUISI DENGAN BAIK adalah ketekunan dalam mengolah kata-kata dan kemauan yang kuat. Jika ini tidak ada maka kemungkinan untuk berkarya akan terasa nihil. Yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi adalah:


Diksi

Diksi sering disebut dengan pilihan kata. Diksi adalah upaya penyeleksian terhadap sejumlah kata untuk mewakili ide yang ingin disampaikan. Misalkan kita menulis puisi tentang sesuatu banget maka kita harus mencari kata yang pas dan indah untuk mewakili arti dari sesutu banget itu.


Imaji

Didalam puisi selalu ditampilkan kalimat-kalimat yang puistis sehingga pembaca dan pendengar, juga dapat membaca, mendengar, merasakan, bahkan menikmatinya. Semua ini adalah proses dari imajinasi (khayalan). Mustahil seorang penulis bisa menulis dengan baik tanpa mengandalkan daya khayal yang dimilikinya. Ketika menghayal kita bisa merasakan itu benar-benar terjadi dan parahnya lagi kita bisa cekikikan tertawa karena merenspon khayalan itu yang begitu nyata. Begitu juga dalam berpuisi, apa yang telah dikhayalkan kemudian dituangkan kedalam puisi sehingga bukan cuma kita saja yang bisa menikmati tapi orang lain juga. Seperti halnya kita menulis cerpen juga yang membutuhkan daya imajinasi yang tinggi.

di copy dari : http://rangkangsastra.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar