Jumat, 04 Oktober 2013

PELURU DI DADA

Sakit hati teiris-iris tercekam bagai di serang gejala Virus tak tertandingi perihnya.
menanti jawab akan kesakitan, mohon usai kan tatapan menusuk itu.
jangan lugas lagi,ketegasanmu membuatku takut..
kau menyapa seakan menyerang,
kau menegur seakan memukul,
kau menyinggung bagai peluru di dalam dada yang bersarang berputar-putar menembus dagingku

Saya adalah mimpi...saya adalah tangis...saya adalah kekecewaan dan kau siap mendorongnya dengan tusukanmu yangtajam, membuat darah di ujung lidahmu...
saya adalah penyakit dan kaulah suntiknya,
mematikanku setiap aku ada...sungguh merana dan kaupun di sana terus mencabik dengan ganasnya...

kau ujung bambu runcing
kau lebih dari mata pisau
kau seperti gunting
kaulah yang menembus bak anak panah yang di lepaskan busur

kaulah sosok yang menakutkan
kaulah penggambaran seorang tokoh jahat
kaulah simbol si merah yang bertanduk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar